Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nenek Hanyut di Sungai Karangtipis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Seorang warga yang tinggal di balakang pasar Pujasera, Karangrejo meanghalau air dengan papan kayu agar tidak masuk ke rumah.

Hujan Deras Juga Tumbangkan Pohon

KALIPURO – Banyuwangi diguyur hujan deras tadi malam. Genangan air meluber ke mana- mana hingga mengganggu arus lalu lintas. Akibat hujan deras itu, seorang nenek di lingkungan Karangtipis, Kelurahan Penganjuran, tewas terseret arus sungai. Nenek nahas tersebut adalah Aminah, 70.

Petaka terjadi ketika sang nenek hendak membuang sampah di sungai. Diduga kakinya terpeleset, nenek tersebut jatuh ke sungai hinga hanyut. “Hujannya cukup deras. Mbah Aminah buang sampah lalu terpeleset hingga meninggal,” ujar Yakin, warga Karangtipis. Petaka terjadi pukul 17.30 usai buka puasa.

Malam itu, Aminah membuang sampah di sungai belakang rumahnya. Kebiasaan buang sampah itu dilakukan tiap hari. Tidak ada yang melihat tahu pasti Mbah Aminah buang sampah. Warga baru tahu setelah membersihkan sampah sekitar 25 meter dari lokasi Aminah buang sampah.

“Ketika membersihkan sungai yang ada sampahnya, warga melihat kaki manusia. Setelah diangkat ternyata tubuh Mbah Aminah sudah tak bernyawa,” ungkap Akin yang masih kerabat Aminah.

Hujan tidak hanya menghayutkan nenek berusia 70 tahun. Dua pohon besar tumbang, yakni di depan kantor PLN Banyuwangi dan BNI Banyuwangi. Di dekat BNI, tumbangnya pohon menimpa kabel listrik. Sementara, di dekat kantor PLN, listrik sempat padam.

Hujan deras juga menggenangi jalan raya dekat kantor Pemkab Banyuwangi dan sepanjang jalan raya Jalan Yos Sudarso, Klatak. Kalipuro juga tergenang. Belakang pasar Pujasera, Kelurahan Karangrejo juga parah.

Ketinggian air mencapai 50 Cm. Air masuk ke rumah-rumah penduduk. Banyak perabot rumah tana terendam air. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pohon besar yang tumbang di depan kantor PLN Banyuwangi mengakibatkan listrik padam.

Akibat kejadian itu banyak pengendara motor yang mengurangi kecepatannya hanya untuk melihat kejadian. Aparat kepolisian mengatur arus lalu lintas yang memenuhi jalan akses ke Kampung Mandar. “Akibat hujan deras dan angin tadi sehingga membuat pohon ini roboh,” ujar Samsul, 45, warga sekitar.

Hujan deras pukul 15.30 hingga pukul 19.00 benar-benar merepotkan warga. Para pengguna jalan khususnya dari arah selatan Jalan Yos Sudarso harus berusaha keras melawan derasnya banjir.

Beberapa pengendara sepeda motor terpaksa mendorong motornya. Dikarenakan mesin motor tidak dapat melaju lagi melawan banjir setinggi 30 Cm yang menggenangi jalan tersebut. Jalan terlihat seperti sungai yang siap menerjang semua yang ada di depannya. Hampir seluruh permukaan jalan tertutup oleh air yang ke arah selatan.

“Tiap kali hujan deras airnya meluap seperti ini,” ujar Suprapto, warga Bulusan yang mendorong motornya. Banjir berasal dari luapan air yang mengalir dari arah utara menuju selatan.

Terlihat juga mobil dan truk melaju perlahan-lahan untuk mengurangi dorongan arus banjir yang sangat kuat. “Parah jalan ini, kalau hujan nggak bisa jalan kena banjir,” ucap Anjar, warga Gang Soklin, Kelurahan Klatak. (radar)