Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Nilai Unas SMP Jeblok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tidak Masuk  10 Besar Jatim

BANYUWANGI – Prestasi anak-anak SMP terkait hasil ujian nasional (unas) tak semoncer seniornya. Jika sebelumnya nilai unas SMA/sederajat tertinggi se-Jatim, nilai SMP/sederajat justru jeblok dibanding tahun lalu. Bahkan, tidak mampu menembus masuk 10 besar peraih nilai unas tertinggi di Jatim.

Juaranya justru disabet Reni Rohania Hidayati siswa SMPN 1 Bangkalan dengan total nilai 398. Yang mengejutkan  nilai  tertinggi unas SMP se-Banyuwangi didominasi sekolah ada di Banyuwangi selatan. Nilai unas tertinggi pertama dan kedua diraih siswa SMPN 1 Muncar, Bagus Rifan Ardiansyah, dengan nilai unas 391,5 dan Rudi Setiawan dengan nilai unas 390,0.

Peringkat tiga diraih siswi SMPN 1 Rogojampi, Sri Wahyu Utami, dengan nilai unas juga sama, yakni 390,0. Peringkat keempat direbut siswi SMPN 2 Rogojampi, Eva Wulandari, dengan nilai unas 389,5. Sementara itu, peringkat kelima diraih siswa SMPN 4 Banyuwangi, Audrey Roylando Juhandika, dengan nilai 389,5.

Peringkat keenam dengan nilai unas sama, yakni 389,5, berhasil  diraih siswi SMPN 1 Genteng, Nabillah Dwi Nurhayati. Selanjutnya, peringkat ketujuh juga memiliki nilai sama, yakni  389,5, berhasil diraih SMPN 1  Genteng atas nama Eka Novendra Wahyunadi.

Kasi SMP Dispendik Banyuwangi,  Sutikno mengatakan, secara umum nilai unas SMP yang keluar kemarin mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Sutikno menilai hal itu disebabkan bobot soal SMP setiap tahun mengalami peningkatan. ”Nilai secara umum memang menurun, tapi secara individual tidak mengalami penurunan,” kata Sutikno.

Dia menambahkan, nilai unas yang diraih siswa SMP se- Banyuwangi itu di tingkat provinsi mengalami penurunan 5-10 persen. Namun, penurunan nilai di tingkat kabupaten dibandingkan tahun lalu hanya mengalami penurunan satu persen. ”Soal unas setiap tahun memang ditingkatkan kesulitannya.

Peningkatan kesulitannya mulai 30 persen sampai 40 persen. Bobot soal yang semakin tinggi itu yang menjadi penyebab turunnya nilai unas ini,” tambah  Sutikno. Penurunan nilai yang diperoleh  para pelajar SMP se-Banyuwangi saat ini menyebabkan Banyuwangi tidak masuk lima besar Jawa Timur.

Terkait  hal itu, pihak Dispendik tidak terlalu risau. Sebab, hal  tersebut bukan merupakan  target Dispendik Banyuwangi. ”Yang terpenting prestasi akademis dan nonakademis,” tutur Sutikno. Secara umum, pihak Dispendik Banyuwangi sudah sangat puas dengan nilai unas yang diperoleh pelajar SMP se-Banyuwangi saat ini.

Sesuai perintah pihak Dispendik Provinsi, pelajar yang mendapat nilai rendah harus diberi perhatian khusus. Nilai yang diperoleh pelajar SMP kemarin banyak yang 100. Dispendik Banyuwangi akan memberikan reward kepada murid yang berhasil meraih nilai maksimal tersebut.

”Guru mata pelajaran yang mendapatkan nilai 100 juga akan diberi reward nanti,” pungkas Sutikno Sementara itu, data nilai MTS se-Banyuwangi hingga kemarin belum direkap. Kasi Pendidikan Madrasah, Suciningsih mengatakan, data nilai unas akan  keluar hari ini. ”Data nilai MTs se-Banyuwangi masih belum kita rekap. Besok (hari ini) baru bisa dilihat nilainya,” pungkas  Suci. (radar)