BANYUWANGI – Penerbangan langsung Nam Air Jakarta-Banyuwangi (PP) cukup diminati masyarakat. Sejak dilauncing 16 Juni lalu, seat load factor (SLF) atau tingkat keterisian rute Jakarta-Banyuwangi (PP) melesat. Total Jumlah penumpang sampai kemarin 4.221 orang.
Dari 120 kursi yang disediakan hampir semua penuh penumpang. Hal ini dipicu tingginya permintaan tiket pesawat untuk arus mudik dan balik Lebaran. Pergerakan penumpang pun terus naik hingga kemarin.
I Gde Chrisna, perwakilan Nam Air Banyuwangi mengatakan, untuk bulan Juni seat load factor mencapai 2 persen. Itu untuk penerbangan Jakarta-Banyuwangi dengan total penumpang 1.661 orang. Penumpang dari Jakarta tampaknya lebih banyak dibanding dari Banyuwangi.
“Masih dalam bulan Juni, jumlah penumpang rute Banyuwangi-Jakarta 1.224 orang dengan load factor 67 persen,” ungkap Gde Chrisna. Bagaimana dengan bulan Juli? Meski baru sepekan berjalan, jumlah penumpang di bulan Juli cukup optimal.
Untuk rute Jakarta-Banyuwangi tingkat load factor 89 persen dengan jumlah penumpang 643 orang. Sebaliknya, di masa arus balik Lebaran, pergerakan penumpang dari Banyuwangi lebih tinggi, yakni 693 orang.
“Tingkat keterisian rute 96 persen. Kami optimistis, kedepan rute baru ini cukup diminati penumpang,” tandas Gde. Maskapai Sriwijaya Air Group dengan membatu bendera Nam Air membuka rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi sejak 16 Juni lalu.
Selain menjadi langkah strategis Sriwijaya Air Group, rute baru ini dalam meningkatkan potensi dan memperluas pasar penerbangan domestik, pembukaan ini juga ditujukan untuk melengkapi kebutuhan angkutan selama periode mudik Lebaran 2017.
Penerbangan dari Jakarta menuju Banyuwangi milik Nam Air dilayani satu kali setiap hari. Pesawat yang dipakai Boeing 737 500 yang memiliki kapasitas 120 kursi dengan melayani kelas bisnis dan ekonomi.
Nam Air terbang dari Jakarta pukul 07.05 dan tiba di Banyuwangi pukul 08.35. Sebaliknya, Nam Air terbang dari Banyuwangi pukul 09.05 dan tiba di Jakarta pukul 10.30. (radar)
