ROGOJAMPI – Para perajin anyaman bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, kini sedang kebanjiran order. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pesanan yang paling banyak berupa anyaman bambu keranjang parcel. Sejak beberapa hari terakhir para perajin harus lebih giat karena pesanan keranjang parcel naik sampai 100 persen.
Pesanan itu bukan hanya dari daerah Kabupaten Banyuwangi, tapi juga datang dari Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, dan Malang. “Dibanding Ramadan tahun lalu, kali ini juga meningkat,” cetus salah satu perajin, Untung Hermawan, 42.
Mengenai harga keranjang parcel buatannya, Untung menyebut bervariasi, yakni mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung ukuran dan motif anyaman yang digunakan. “Pesanan seperti songkok dari anyaman bambu dan baki tempat kue juga banyak ipesan,” katanya.
Meningkatnya pesanan itu, Untung mengaku saat ini dirinya menambah karyawan. Bila sebelumnya hanya 5 karyawan yang membantu, kini menjadi 10 orang. Penambahan itu dilakukan untuk mengejar target. “Tenaga penganyam bambu masih kekurangan banyak,” ujarnya.
Perajin lain, Ahmad Sunaji, 42, mengungkapkan sejak memasuki Ramadan, pesanan anyaman bambu meningkat drastis dibanding hari biasa. Keranjang parsel mendominasi pesanan selama Ramadan. “Lumayan bisa menambah penghasilan warga Gintangan,” terangnya.
Sebelum dan selama Ramadan hampir setiap sudut rumah di Desa Gintangan tidak sepi dari aktivitas warga yang membuat anyaman bambu. “Kalau lembur bisa pegang uang Rp 200 ribu dalam sehari,” ungkap, Santoso, 34, salah seorang penganyam kerajinan bambu. (radar)