Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Orok Tujuh Bulan Ngambang di Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dikira Boneka, Sempat Buat Mainan

SINGOJURUH – Seonggok bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan mengambang tak bernyawa di sebuah sungai tidak jauh dari permukiman warga Dusun Kuniran, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin. Kondisinya cukup mengenaskan. Di pusar orok tersebut ditemukan ari-ari yang masih menempel. Penemuan bayi yang diperkirakan berusia tujuh bulan kandungan itu memantik keingintahuan warga. Mereka pun berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan orok tersebut.

Belum diketahui secara pasti siapa pelaku dan ibu bayi malang tersebut. Demi keperluan penyelidikan, jasad orok tersebut dibawa ke rumah sakit. “Siapa ibu dan pelaku pembuangan bayi itu masih kita dalami. Sejumlah saksi dan warga akan kami mintai keterangan demi pengusutan kasus ini,” ujar AKP Maspud, Kapolsek Singojuruh, di ruang kerjanya kemarin. Penemuan orok tersebut terjadi pukul 07.20. Kala itu, beberapa anak kecil tengah bermain air dan mandi di sungai. Tiba-tiba ada orok mengambang.

Salah satu anak bernama Intan melihat benda bayi yang mengambang tidak jauh dari dia mandi itu. Namun, awalnya bocah berusia empat tahun itu mengira bayi tersebut sebuah boneka. Tanpa curiga, bocah itu memainkan tali pusat jasad malang tersebut. “Dia kira boneka. Malah sempat buat mainan dan dipegang tali pusarnya itu,” ujar Fatuhurozi, salah satu warga setempat. Sadar benda yang dipegangnya adalah jenazah bayi, seketika bayi itu langsung dilempar. Kabar penemuan benda asing di sungai itu menarik perhatian warga sekitar.

Sejurus kemudian, mayat bayi itu diangkat ke daratan dan ditempatkan di sebuah tempayan Warga bersama petugas kesehatan Singojuruh membawa bayi malang itu ke puskesmas untuk divisum. Selanjutnya, bayi malang itu di ki rim ke Rumah Sakit Umum Blambangan untuk diotopsi Warga menduga bayi tersebut bukan dilahirkan oleh warga setempat. Sebab, warga di sekitar tempat penemuan tidak ada yang hamil. “Saya kira bayi itu dari luar desa sini. Sebab, di sini tidak ada perempuan yang hamil,” imbuh Fatuhurozi.

Kapolsek Singojuruh AKP Maspud mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Dia belum berani memastikan apakah orok tersebut hasil hubungan gelap ataukah aborsi murni. “Nanti kita bisa tahu apakah bayi itu meninggal setelah di lahirkan ataukah saat masih di dalam kandungan. Itu masih menunggu hasil otopsi,” tandas Maspud. Sementara itu, penemuan bayi di Dusun Kuniran, Desa/Kecamatan Singojuruh, menjadi perbincangan hangat warga. Warga setempat mencurigai orang asing sebagai pelaku pembuang orok tersebut.

Kecurigaan itu diungkapkan warga menyusul kehadiran orang asing sebelum penemuan orok tersebut. Salah seorang warga, Fatuhurozi menuturkan, beberapa warga melihat dua pria misterius menuju dam. Jarak dam dengan lokasi penemuan itu hanya 100 meter. Yang mem buat warga curiga adalah kedua orang tersebut membawa se buah tas kresek. “Orang itu menuju ke arah dam sebelum orok itu ditemukan mengapung di sungai,” ujar Fatuhurozi. (radar)