Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ortu Minta Uul Dipulangkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ortuCLURING – Kondisi Sihatul Alfiyah, 24, yang kini koma selama enam bulan di Taiwan kian membuat keluarganya di Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, sedih. Pihak keluarga berharap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sudah lama sakit itu bisa di pulangkan ke Bumi Blambangan. Namun, kedua orang tua Uul (panggilan akrab Sihatul Alfiyah, bukan Uun seperti yang diberitakan kemarin), yakni Tukiman, 55, dan Sutiah, 50, tidak tahu apa yang harus di lakukan agar putri bungsunya bisa pulang.

Sebab, pihak keluarga juga tidak memiliki biaya untuk proses pemulangan. “Kami ingin Uul pulang secepatnya,” cetus ibunda Uul, Sutiah, kemarin (12/3). Sutiah menyebut, putrinya mulai sakit sejak 22 September 2013 lalu. Informasi yang diterima pi hak keluarga, kondisi Uul belum menunjukkan perubahan. “Informasi dari kakaknya yang juga kerja di sana (Taiwan), suaminya juga berangkat,” katanya. Selama dirawat di Rumah Sakit (RS) You sheng Tainan, Taipei, Sihatul dijaga perawat dan rekan kerja sesama TKI asal Banyuwangi.

Selain itu, kakak kandung Uul, Siti Emilatun, 34, juga ikut merawatnya. “Tempat kerja ka kaknya itu perjalanan tiga jam, jadi juga tidak bisa merawat penuh,” terang Sutiah. Untuk melihat kondisi Uul, Suhandik sang suami langsung terbang ke Taiwan untuk menemui istrinya. Selama sebulan menantunya itu merawat dan mengawasi Uul. “Suhandik terus telepon ke rumah untuk mengabarkan kondisi Uul,” ujar Sutiah. Keterangan menantunya, lanjut Sutiah, selama di rumah sakit tersebut, Sihatul hanya menjalani perawatan tanpa diobati.

Rencana untuk di pindah ke rumah sakit yang lebih besar hingga kini belum terlaksana. “Katanya belum ada tempat,” sebutnya. Sutiah mengaku tidak tahu nasib putrinya saat ini. Sebab, Suhandik kini tengah da lam perjalanan pulang ke Indonesia. Rencananya, menan tunya itu akan kembali lagi ke Taiwan. “Suhandik belum sampai rumah, katanya posisinya berada di Jakarta,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kesedihan mendalam tampak ter lihat dari ibu dua putri itu.

Saat melihat foto anaknya yang sedang dibesuk Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas di koran Jawa Pos Radar Banyuwangi, kedua mata Sutiah berkaca-kaca.Mu lutnya bergetar menahan tangis. “Kok matanya terpejam ya, apa gak ada foto lainnya,” katanya sambil mengelus-elus foto putrinya di halaman koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sejak anaknya sakit, Sutiah me ngaku sulit tidur. Hampir tiap malam dia memikirkan nasib putrinya yang sudah enam bulan tidak sadarkan diri itu.

“Saya sekarang akan selamatan untuk yang sakit (Si hatul), sekarang wetone,” ungkapnya. Sambil membersihkan dua ekor ayam yang baru saja disem belih, perempuan itu kembali berharap agar anaknya segera pulang. Bila memang bisa, putrinya bisa pulang dengan kondisi sudah sehat. “Kami ber harap bisa sehat seperti dulu lagi,” harapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi Sihatul Alfiyah alias Uul, TKI asal Banyuwangi yang menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Yous heng Tainan, Taipei, Senin lalu (10/3).

Perempuan asal Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, itu sudah sekitar enam bulan mengalami koma. Uul tidak sadarkan diri setelah di siksa majikannya di Taiwan. Bu pati Anas menyempatkan diri nyambangi Uul di sela-sela kunjungan kerja dan menghadiri hari ulang tahun Ikawangi Taiwan. Saat ini, Uul men jalani perawatan di rumah sakit di Taiwan Selatan yang ber jarak sekitar 250 kilometer dari ibu kota Taipei. Walau sudah menjalani perawatan di rumah sakit selama enam bulan, tapi kondisi Uul belum juga membaik.

Selama enam bulan dirawat di rumah sakit, Uul masih tidak sadarkan diri. Bupati Anas mendapat penjelasan dari petugas medis rumah sakit tersebut. Berdasar keterangan pihak rumah sakit, Uul koma karena jaringan otaknya tidak berfungsi akibat pasokan oksigen tersumbat. “Kita sedang konsultasi dengan Kantor Dagang Indonesia (KDI) di Taiwan untuk proses dan tindak lanjut Uul,” ujar Bupati Anas. (radar)

Kata kunci yang digunakan :