Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pagi Mendaftar, Sore Langsung Diumumkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PENERIMAAN peserta didik baru (PPDB) sekolah dasar (SD) berlangsung  lancar. Sekolah-sekolah favorit masih menjadi tujuan pendaftar. Seperti yang terlihat di SDN IV Penganjuran kemarin. Pada hari pertama pendaftaran sekolah tersebut diserbu ratusan calon siswa didampingi orang tuanya.

Untuk mengurangi antrean, SDN IV Penganjuran membatasi jumlah pendaftar. Hari pertama hanya menerima 125 pendaftar. Diperkirakan hari kedua juga bakal ramai pendaftar. Pukul 15.00 wali murid sudah bisa melihat pengumuman skor yang dipasang  di papan pengumuman sekolah yang beralamat di Jl. Brawijaya tersebut.

Skor tertinggi 1.000. Penghitungan total skor merupakan perpaduan nilai umur calon siswa dan jarak sekolah (domisili). ”Skor kita hitung berdasarkan usia dan domisili. Setiap hari skor bisa berubah. Pagu kita 128 siswa untuk empat  kelas,” jelas Kepala SDN IV Penganjuran,  Hj. Setyaningsih.

Ramainya pendaftaran juga terlihat di SDN Model, SDN Kepatihan, dan  SDN Lateng. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di SDN Kepatihan dan SDN Lateng, pelaksanaan PPDB berjalan lancar. Orang tua murid menunggu buah hati mereka yang sedang melakukan verifikasi berkas di dalam kelas.

Seperti yang tampak di SDN Kepatihan kemarin. Sejak pagi ratusan siswa didampingi para wali murid mulai memadati SD yang terletak di sebelah utara Taman Blambangan itu.  Kurang-lebih ada sekitar 154 calon peserta didik yang mendaftar pada hari pertama kemarin.

Ketua panitia PPDB SDN Kepatihan, Hery Mulyatno menjelaskan, pendaftaran dimulai dengan pengambilan blangko oleh wali murid. Kemudian, wali murid mengantar anaknya ke kelas yang telah disediakan oleh panitia sesuai nomor urut pendaftaran.

Panitia menyediakan empat ruang kelas untuk verifikasi berkas calon murid tersebut. Para operator mengajukan pertanyaan ringan seputar berkas. Seperti apakah ini berkas miliknya, nama orang tuanya, dan anak urutan berapa.

Hery menjelaskan, sebenarnya kegiatan tersebut sekaligus untuk berinteraksi langsung dengan calon murid baru. Hery mengaku sedikit terganggu dengan aksi orang tua yang memaksa ikut masuk kelas untuk menemani anaknya. Padahal, mereka bisa melihat langsung dari jendela yang terbuka lebar.

“Ini juga salah satu upaya kami agar mereka memiliki keberanian. Mereka tidak akan dites, hanya diajak bercengkerama,” ucapnya. Sama dengan SDN Kepatihan, pendaftaran peserta didik baru di SDN Lateng juga berjalan lancar. Sekitar 140 anak mendaftar di SDN Lateng.

“Proses pendaftaran sangat lancar. Bahkan, anak-anak keluar kelas dengan wajah ceria,” ungkap ketua Panitia, Aditya Mega. Ia menjelaskan, SDN Lateng  menerima kuota sebanyak 216 siswa. Skor ditentukan berdasar usia dan domisili siswa.

Hery menambahkan, prestasi tetap didata tapi tidak diprioritaskan. Pengumuman akan disampaikan melalui website berdasar instruksi Dinas Pendidikan. (radar)