PESANGGRAHAN – Ombak yang besar dan ganas di Laut Selatan membuat Pantai Lampon di Desa/kecamatan pesanggrahan kurang bersahabat dengan para pengunjung. Padahal, daerah di pesisir pantai selatan itu memiliki panorama yang sangat indah.
Kondisi ombak yang diangap membahayakan itu membuat Pantai lain pun jarang dikunjungi warga. Selama ini keindahan pantai dan alaminya itu hanya dimanfaatkan untutk kepentiingan latihan militer Komandan Pusat latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 7, lampon, Kapten (Marinir) Venny T. Wuaten, mengatakan sudah mengupayakan secara optimal potensi pariwisata di Pantai Lampon.
Semua itu, demi menunjang kegiatan masyarakat sekitar. “Kita buka untuk Wisata,” katanya. Untuk menghidupkan kegiatan pariwisata Pantai Lampon, jelas dia, pihaknya telah mengadakan gerakan penyadaran masyarakat untuk menanam pohon di sekitar pantai. “Setiap rumah kita ajak untuk menanam dua buah pohon,” ujarnya.
Saat ini, jelas dia, sudah tertanam sekitar 200 pohon berbagai jenis, seperti sonorkeling, waru laut, dan beberapa jenis tanaman teduh lainnya. Diharapkan, dengan banyaknya tanaman itu di sekitar pantai akan semakin sejuk. “Nanti biar teduh seperti Pulau Merah,” cetusnya. Meski upaya yang dilakukan itu sederhana jelas dia, tapi di lapangan sempat ada kendala.
seperti banyaknya sapi milik warga yang dilepas di sekitar pantai. “Daun pohon banyak di makan oleh sapi,” ungkapnya. Menurut Veny, Karakteristik ombak di pantai Lampon memang tidak cocok untuk bermain-main. Namun, di beberapa titik masih memiliki potensi yang bisa di manfaatkan. “Sungai di belakang markas itu cukup indah jika di telusuri dengan perahu,” katanya. (radar)
