Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Partisipasi Politik Pilgub Turun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 29 Agustus 2013 lalu, dinilai menurun tajam. Jika dibandingkan dengan pilgub Jatim 5 tahun lalu, maka coblosan kali ini tidak seramai dulu. Terbukti, tempat pemungutan suara (TPS) yang ada tampak sepi, karena tidak seluruh pemilih datang. Pendapat tersebut disampaikan oleh Dra. Sri Wilujeng, MSi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin.

Menurut pengamatan Sri, pesta demokrasi untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2013-2018 tidak seantusias dalam pemilihan gubernur periode 2008-2013. “Tingkat partisipasi-nya menurun tidak setinggi pilgub sebelumnya,” tegasnya. Berda sar kan hasil survei sementara dari ber bagai lem baga sur vei, be – ber Sri, di prediksi bahwa Kar sa ya ng me ru pakan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf tetap akan memimpin Jatim periode tahun 2013-2018.

Secara analisis dikatakan bahwa Karsa adalah incumbent, sehingga sosialisasi ke masyarakat lebih lama. “Hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi Karsa dalam mendulang dukungan politik dari masyarakat konstituen,” cetusnya. Ke depan, harap Sri, harus ada perubahan yang signifi kan, baik bidang sosial maupun ekonomi. Terutama yang menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat. “Gubernur terpilih harus komitmen terhadap perwujudan visi dan misinya,” pintunya.

Menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama, khususnya para politisi, kata Sri, untuk berupaya sedemikian rupa agar partisipasi politik masyarakat dalam memberikan hak suaranya tidak terus mengalami penurunan. Sebab masih ada aktivitas politik lainnya yang perlu partisipasi politik masyarakat. Seperti pemilu legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan bupati. “Sehingga keberhasilan pemilu-pemilu tersebut tidak hanya baik secara kuantitatif, namun juga bernilai baik secara kualitatif,” tandasnya.( radar )