Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pasok Beras ke Riau hingga Papua

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bulogBANYUWANGI – Meski sempat dilanda kemarau beberapa bulan lalu, stok beras Bulog Divisi Regional (Divre) Banyuwangi masih melimpah. Saat ini stok beras Bulog Banyuwangi mencapai 35.035 ton. Jika dikalkulasi dengan penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) 1.958 ton per bulan, stok beras saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan Banyuwangi selama 18-19 bulan ke depan. “Persediaan beras kita sangat-sangat cukup.

Bahkan lebih. Selain mencukupi kebutuhan sendiri, Banyuwangi juga mampu mengirim beras ke daerah lain di luar Banyuwangi,” jelas Kepala Subdime Bulog Banyuwangi, Sopran Kenedi, melalui Waka Subdivre Bulog Banyuwangi, Komuli, kemarin (9/10). Penyaluran beras untuk daerah yang membutuhkan tersebut, kata Komuli, merupakan perintah dari pusat. Selain itu, penyaluran stok beras yang melimpah itu juga bertujuan agar stok beras tidak terlalu lama disimpan. Bila terlalu lama disimpan, bisa mengurangi kualitas beras tersebut. 

Tahun ini Bulog Subdivre Banyuwangi sering melakukan di subsidi beras ke daerah lain yang membutuhkan atau movement nasional (movnas). Stok beras Banyuwangi ke Bali, Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT), Padang. Kapuas, dan Papua. Yang paling baru, Bulog mengirimkan 2.200 ton beras ke Dumai, Riau. “Awal tahun hingga hari ini, total 45.000 ton beras Banyuwangi sudah disebar ke seluruh daerah yang membutuhkan,” tambah Komuli.

Kadivre Sopran mengatakan, stok beras melimpah itu patut disyukuri. Banyuwangi memiliki hasil pertanian yang melimpah dan bisa membantu daerah lain yang kekurangan beras. Walaupun persediaan melimpah, jumlah penyerapan beras berkurang setiap hari. Biasanya, Bulog bisa menyerap beras dari petani hingga ratusan ton per hari. Namun, belakangan ini rata- rata Bulog hanya menyerap beras 30 ton per hari. Menurut prediksi Sopran, berkurangnya penyerapan beras petani itu akibat hasil panen berkurang di musim kemarau ini. 

Selain itu, harga beras yang melonjak juga ikut mempengaruhi penyerapan beras dari petani. Dengan harga beras melonjak, petani lebih memilih menjual beras kepada pihak lain. Perlu Bulog Banyuwangi menargetkan menyerap 75.000 ton beras petani tahun ini. Namun, hingga Oktober 2014 ini Bulog baru menyerap 48.240 ton beras dari petani. Jumlah sebanyak ini masih 65 persen dari target. “Kami tetap optimistis hingga akhir tahun bisa memenuhi angka yang telah ditargetkan,” ujar Sopian. (radar)