Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pelajar Hilang di Selat Bali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KMP Mutiara Alas III sandar di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sore ini (28/6).

Diduga Jatuh di Dek Bawah KMP Mutiara Alas III

KALIPURO – Seorang pelajar Desa Semene, Kecamatan Kraton, Pasuruan, hilang di Selat Bali sejak pukul 01.15 dini kemarin (28/6). Hingga sore kemarin, siswa berusia 1,8 tahun bernama Mahbub itu belum juga ditemukan.

Mahbub tercatat sebagai salah satu penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) umum Alas III yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Mahbub berangkat ke Pulau Dewata bersama 63 orang rombongan bus pariwisata Pratista bernomor polisi W 7035 US. Mereka berangkat dari Pasuruan hendak melakukan wisata religi ke Denpasar.

Saksi mata Chairul Anwar, 25, dan Sami, 23, yang beralamat Desa Semene, Kecamatan Kraton, Pasuruan, mengaku sedang duduk santai bersama korban pada dek bawah kapal. “Saya agak jauh duduknya. Waktu kapal goyang, saya lihat lagi korban sudah nyemplung ke laut,” jelas Anwar.

Pada saat itu, kata Anwar, korban sedang asyik main telepon seluler. Kemudian, korban berdiri di sisi kapal ketika KMP Mutiara Alas III akan sandar di Pelabuhan Gilimanuk. Diduga korban mengantuk dan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya karena ada guncangan. Saat itu juga, korban diduga terpeleset dan langsung kecemplung ke laut.

“Kapal agak goyang, lalu korban terpeleset dan jatuh ke laut,” kata Sami, rekan satu rombongan korban. Korban sempat teriak minta tolong kepada rekan-rekannya. Saat itu juga, teman korban langsung meminta bantuan anak buah kapal. Tetapi karena di gelombang di sekitar perairan Gilimanuk cukup deras, korban hanyut terbawa arus.

“Saat ini sedang dilaksanakan pencarian oleh tim gabungan Polair, TNI AL, dan tim SAR,” ujar Kasat Polair Polres Banyuwangi, AKP Subandi. ABK sudah berusaha melemparkan jaket pengaman ke arah korban. Namun sayang, ombak yang deras membuat korban tenggelam dan hilang terbawa arus.

“ABK kapal sudah melakukan pertolongan, tetapi korban tidak bisa diselamatkan lagi,” jelas Subandi. Subandi mengakui, di kawasan perairan Selat Bali memang memiliki karakter arus bawah yang sangat deras.

Sebelumnya, di lokasi yang sama sempat terjadi kapal goyang dihantam ombak sehingga membuat muatan kendaraan di geladak terbalik. “Penumpang kapal harap berhati-hati saat berada di kapal. Jangan duduk dibatas dek kapal bagian bawah,” tegas Subandi.

Sementara itu, pencarian korban difokuskan di area sekitar Pelabuhan Gilimanuk. Namun sampai pukul 14.00 siang kemarin, pencarian belum membuahkan hasil. Pencarian korban masih terus dilakukan oleh Polair, TNI-AL, dan Basarnas di sekitar Gilimanuk.

“Perlu diperhatikan kesigapan ABK serta perlu disiarkan lagi, agar penumpang selalu berhati-hati ketika kapal akan bersandar. Karena akan terjadi goncangan yang cukup kuat saat sandar,” ujar Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Ketapang, Ispriyanto kemarin.

Hasil pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi siang kemarin, KMP Mutiara Alas III milik PT Atosim Pelayaran tersebut masih beroperasi sampai siang kemarin. Namun sejak pukul 16.00 kemarin, pihak Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Ketapang sudah melarang KMP Mutiara Alas III beroperasi.

“Kami sudah memberi perintah kepada KMP Mutiara Alas III untuk segera off,” ucap Kepala OPP Ketapang, Arief Mulyanto. Menurut Arief Mulyanto, pihaknya akan segera dilakukan investigasi agar jelas penyebab musibah tersebut.

Sehingga dapat ketahui, apakah musibah itu merupakan murni human error atau karena sebab lain. OPP Ketapang juga akan memintai keterangan ABK dan nakhoda kapal tersebut.

“Masih akan kita lakukan pemeriksaan, kami sudah berkoordinasi dengan UPP untuk kelaikan KMP Mutiara Alas III,” tandasnya. (radar)