Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Pelaku Seni Budaya Tidak Boleh Pasif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Puluhan budayawan dan pelaku seni Banyuwangi dikumpulkan untuk mengikuti sarasehan wisata ecotourism di Pendapa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi kemarin (25/9). Sarasehan bertema “Optimalisasi Peran Seni Budaya Lokal dalam Mendorong Terwujudnya Ecotourism di Banyuwangi” itu menghadirkan dua narasumber Kepala Balai Budaya Jatim Sukatno dan Budayawan Jatim, Hery Lentho.

Sarasehan kali ini dipandu sastrawan-budayawan Banyuwangi, Samsudin Adlawi. Pada kesempatan itu, Sukatno menyampaikan, pilihan Banyuwangi mengembangkan wisata berbasis ecotourism merupakan pilihan yang tepat. Wisata berbasis ecotourism, kata dia, tidak bisa dilepaskan dari budaya dan seni. Karena itu, pembangunan ecotourism harus memiliki landasan yang kuat agar dapat menopang potensi budaya dan seni lokal.

Jika konsep ecotourism memiliki dasar yang kuat, maka seni dan budaya akan datang untuk memperkuat ecotourism. “Pembangunan ecotourism harus memiliki kawasan budaya dan kesenian yangmemadai. Ecotourism basisnya adalahbudaya,” kataSukatno. Jika basis ecotourism belum kuat, kata Sukatno, maka dasar kebudayaan juga harus kuat. Jika dasar ecotourism dan budaya belum kuat, maka mustahil ecotourism akan berkembang secara baik.

“Budaya selalu memiliki keunggulan dan tidak bisa dipertandingkan,” jelasnya. Menurut Sukatno, Banyuwangi memiliki potensi budaya dan kesenian yang cukup besar untuk mengembangkan ecotourism. Hanya saja, pelaku budaya dan seni tidak boleh pasif dan harus open shift menyesuaikan tren wisata. “Kesenian itu bermain, tapi tidak main-main,” katanya. (radar)