PROSTITUSI memang tidak bisa dilepaskan dari potensi penularan virus HIV/AIDS. Yang menarik, persentase tertinggi penderita penyakit tersebut adalah para pelanggan wanita pekerja seks (WPS). Berdasar catatan Dinas Kese-atan (Dinkes) Banyuwangi, sejak tahun 1999 hingga akhir April 2012 lalu, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.150 orang. Dari jumlah tersebut, 268 orang (23,3 persen) di antaranya merupakan pelanggan yang suka jajan di loka- lisasi.
Pekerja seks yang terinfeksi virus tersebut sebanyak 232 orang (20,17 persen). “Sebagai catatan, jumlah penderita HIV/AIDS itu ku- mulatif. Jadi, mereka yang sudah meninggal dunia masih masuk dalam daftar,” terang Kepala Bidang (Kabid) Pembe- rantasan dan Pencegahan Pe- nyakit (P2P) Dinkes Banyuwa-gi, Waluyo, Selasa lalu (22/5). Menurut Waluyo, Dinkes telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS.
Misalnya, menggandeng dokter praktik swasta, LSM, dan organisasi kemasyarakatan, seperti Fatayat NU dan Aisyiyah, dalam rangka deteksi dini HIV/AIDS dan pengembangan sistem rujukan. Bumi Blambangan juga sudah memiliki empat pusat layanan kesehatan yang menyediakan klinik VCT (Voluntary Conseling and Testing atau tes dan konsultasi secara sukarela). (RADAR)