Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pelebaran Jembatan Picu Kemacetan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kendaraan-yang-melintas-di-Jembatan-Ketapang,-Jalan-Gatot-Subroto,-harus-berjalan-merayap-karena-ada-pelebaran-jembatan.

KALIPURO – Pelebaran jembatan di sebelah selatan Pelabuhan LCM Ketapang masih terus berlangsung hingga kemarin. Gara-gara pembangunan jembatan itu, arus lalu lintas menuju Pelabuhan Ketapang sedikit terganggu. Dengan adanya pembangunan jembatan, ruas jalan menjadi sempit.

Tak jarang menimbulkan kemacetan saat kendaraan besar melintas, baik dari selatan maupun utara. Dengan kondisi demikian, para pengendara yang melintas mengeluh karena perjalanan mereka tidak lancar. “Kalau ada truk besar melintas pasti jalan dibuka-tutup. Itu memperlambat perjalanan,” ujar Slamet, 27, salah satu pengendara.

Pembangunan jembatan itu juga memicu banyaknya debu yang beterbangan. Kondisi itu tentu tidak hanya merugikan warga sekitar, tapi juga mengganggu pengendara yang melintas. Pandangan pengendara terganggu akibat  debu yang beterbangan di proyek pembangunan jembatan tersebut.

“Debunya ke mana-mana, kadang juga masuk  ke mata,” tambah Slamet. Pembangunan jembatan di Desa Ketapang itu sudah dilakukan sejak pertengahan Februari  lalu. Lebar jembatan yang semula hanya 8 meter akan menjadi 16  meter.

Tentu dengan lebarnya jembatan  di Desa Ketapang itu nanti  akan mempermudah pengendara melintas, terutama truk-truk besar. Pelebaran itu sudah dimulai pertengahan Februari lalu dan  ditargetkan rampung secara  keseluruhan delapan bulan sejak awal pembangunan jembatan.

Saat ini pengerjaan masih fokus pada pembangunan jembatan sementara. Sebab, sangat tidak mungkin jika dalam proses  pembangunan jembatan itu nanti  jalan harus ditutup. ”Pembangunan separo-separo. Nanti kalau yang sisi barat selesai  baru kami kerjakan yang sisi  timur. Jadi jalannya tetap buka meski ada pembangunan. Jembatan  ini menggunakan bahan baku balok beton. Nanti ada trotoarnya juga kok,” terang Sandi, pelaksana proyek.

Berdasar papan pelaksana  proyek, bangunan jembatan tersebut di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat  Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Provinsi Jawa Timur dengan  nomor kontrak KU. 08. 08/44/498623.05/2016.

Yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Galory Jasa Sarana dan konsultan  supervisi PT. Multy Habitat  menggunakan biaya senilai Rp 6.493.335.000. (radar)