Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemilik Home Stay Disuntik Modal Bank

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pemkab BWI Gandeng BTN Bangun Kemitraan

BANYUWANGI-Untuk mengembangkan home stay, Pemkab Banyuwangi menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN). Melalui  kerja sama ini, BTN akan mengucurkan modal kepada warga yang memiliki home stay untuk membangun sejumlah fasilitas agar  memenuhi standar kenyamanan  bagi wisatawan.

Untuk tahap awal, ada sekitar 12 warga pemilik home stay langsung melakukan penandatanganan pembiayaan kemitraan dengan Bank BTN Banyuwangi pada 29  Maret 2017 lalu. Dua belas pemilik home stay itu akan penerimaan pembiayaan  dengan plafon  pembiayaan antara  Rp 30 juta hingga Rp 75 juta dengan jangka waktu pinjaman selama  lima tahun.

Bupati Abdullah Azwar Anas  mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong pengembangan  pariwisata yang berbasis masyarakat. Pariwisata menjadi payung untuk pembangunan Banyuwangi,  karena salah satu tujuannya agar  dampak pembangunan bisa dinikmati lebih banyak warganya.

Anas mengungkapkan, melalui  kerja sama dengan BTN, maka  home stay yang dimiliki masyarakat meningkat. Warga juga bisa mengembangkan home stay dengan membangun toilet yang nyaman bagi wisatawan. “Kami memberikan  program kemitraan bersama BTN   agar warga mampu memberikan fasilitas terbaik bagi wisatawan. Ini sebagai wujud pariwisata berbasis masyarakat,” ujarnya.

Kepala Bank BTN Cabang Banyuwangi Rachman Suhendri mengatakan, program ini sebagai bentuk  kontribusi BTN terhadap pariwisata di Banyuwangi. Program pembiayaan ini merupakan program kemitraan khusus untuk pengembangan home stay warga Banyuwangi.

“Kami ingin ikut berperan  dalam kemajuan pariwisata di Banyuwangi. Salah satunya lewat pembiayaan bagi pengembangan  home stay ini. Desa Kemiren menjadi pilot Project program kemitraan dengan Pemkab Banyuwangi ke depan akan kami kembangkan ke  kecamatan lainnya yang memiliki potensi wisata,” kata Rachman.

Rachman melanjutkan, pada tahap awal ini pembiayaan diberikan kepada 12 orang dengan  plafon  pembiayaan antara Rp. 30-75 juta dengan jangka waktu  pinjaman selama 5 tahun.  alah satu syaratnya adalah warga pemohon harus sudah memiliki   usaha home stay sebelumnya.

“Pinjaman ini untuk pengembangan  home stay. Nanti pembiayaan bisa  ditingkatkan setelah yang sekarang berjalan dengan lancar,” katanya. Untuk diketahui, di Banyuwangi home stay tumbuh begitu pesat selama tiga tahun terakhir. Saat ini setidaknya terdapat 200 home stay, yang terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi. (radar)