Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Pemalang Boyong 160 Pejabat ke Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Rombongan pejabat dari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah dan Pemprov Sumbar menyimak paparan Asisten Administrasi Pemerintahan, Choiril Ustadi di ruang rapat rempeg Jogo Pati.

Untuk Belajar Pariwisata dan Layanan Publik

BANYUWANGI – Setelah diterima Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin malam (3/5), rombongan Bupati Pemalang Junaedi giliran bertemu dengan pimpinan SKPD untuk sharing di Aula Rempeg Jogopati kemarin (4/5).

Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten Pemerintah Choirul Ustadi itu, Bupati Junaedi membawa stafnya dan anggota DPRD setempat sebanyak 160 orang. Kehadiran 160 pejabat Pemkab  Pemalang itu diterima Ustadi bersama rombongan tamu dari Pemprov Sumatera Barat.

Ustadi mengatakan, Pemkab Banyuwangi saat ini terus berbenah dalam berbagai hal, terutama tentang pelayanan publik. Salah satunya yakni program  smart kampung, program tersebut bagaimana Pemkab mendorong pelayanan desa berbasis  teknologi informasi (TI).

Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa dengan jarak desa dan pusat kota sangat jauh dengan waktu tempuh bisa mencapai tiga hingga empat jam perjalanan. Sementara warga sangat butuh dokumen yang harus diurus.

Warga harus datang menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang lokasinya cukup jauh, sehingga tidak efisien. Dengan Smart Kampung itulah, secara bertahap administrasi masyarakat desa cukup diselesaikan di tingkat desa.

Warga tidak perlu harus datang jauh-jauh ke kota untuk hanya sekadar mengurus keperluan administrasi surat menyurat. Untuk memotong jarak tersebut, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan teknologi informasi (TI).

“Sehingga yang berjalan datanya, bukan orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang jauh dari  pusat kota,” terang Ustadi.  Seluruh satuan kerja perangkat   daerah (SKPD) di Banyuwangi juga merupakan super tim, bukan superman.

Sehingga, seluruh persoalan bisa terpecahkan  dan terselesaikan dengan super tim. Apalagi, seluruh persoalan  publik di Banyuwangi juga harus terselesaikan dalam waktu kurang dari empat jam.

“Intinya kami adalah satu tim, ibarat tim sepak bola ada yang jadi penyerang ada yang jadi penjaga gawang, jadi harus kompak dan bersama-sama,” jelas Ustadi. Banyuwangi sangat membuka diri seluas-luasnya bagi daerah lain di Indonesia yang akan melakukan kunjungan kerja.

“Semua kami buka lebar bagi yang mau belajar, demi kemajuan negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya. Sekretaris Kabupaten Pemalang, Syarifudin mengatakan, selama melakukan kunjungan  ke Banyuwangi tersebut, dia membawa 160 pejabat yang akan disebar ke seluruh SKPD dan camat di Banyuwangi sesuai tupoksinya masing-masing.

Mereka diwajibkan mencatat hasil kunker ke Banyuwangi tersebut dan bisa mengimplementasikan untuk kemajuan Kabupaten Pemalang. “Kami sangat senang bisa diterima dan belajar di Banyuwangi, karena banyak kesamaan antara Banyuwangi dengan Pemalang,” beber Syarifudin. (radar)