Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Yulimo Berguru Ekonomi ke Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi ter nyata tidak hanya menjadi per hatian warga Jawa. Warga Papua juga mengikuti perkembangan ekonomi Banyuwangi yang da lam dua tahun belakangan me lejit. Hal itu diungkapkan Wa kil Bupati Yulimo Papua, Ar kelas Asso, saat memimpin rombongan studi banding ke Pemkab Banyuwangi kemarin (7/2). Pemkab Yulimo mengaku tertarik belajar kepada Ba nyu wangi dan memutuskan me ngirim sejumlah pejabat un tuk studi banding ke Kota Gan d rung ini.

Wabup Arkelas didampingi sekkab, asisten I, dan sejumlah kabag di sekretariat Pemkab Yu limo “Kabupaten Yalimo me ru pakan pecahan dari Kabupaten Jaya Wijaya. Pemkab Yulimo baru berusia 1,6 tahun,” ungkap Wa bup Arkelas. Kedatangan rombongan Wabup Arkelas kemarin diterima Bu pati Abdullah Azwar Anas dan Sekkab Slamet Kariyono di aula Rempeg Jogopati. Se jumlah pejabat eselon II dan III Pemkab Banyuwangi juga ikut menerima kunjungan ker ja pejabat Pemkab Yulimo tersebut.

Menurut Wabup Arkelas, pihaknya mengikuti per kem bangan Banyuwangi dalam dua ta hun terakhir. Kota paling timur  Pulau Jawa ini dinilai layak sebagai daerah tujuan belajar bagi Pemkab Yulimo. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, kata Arkelas, cukup memikat pemkab lain untuk mengetahui secara langsung. Beberapa tahun silam, perkembangan Banyuwangi tidak pernah muncul ke permukaan. Namun, dalam waktu dua tahun ini, ekonomi Banyuwangi melesat meninggalkan daerah lain. “Kita mendapatkan informasi tentang Banyuwangi dari berbagai sumber di internet. Kita ingin per tumbuhan Yulimo seperti Banyuwangi, makanya kita datang ke sini,” katanya.

Selama berada di Banyuwangi, rombongan pejabat dan staf Pemkab Yulimo akan belajar ten tang tugas pokok dan fung si SKPD di lingkungan se kretariat daerah (setda), struktur organisasi setda, tata ker ja dan tata kerja pengguna ang garan (PA), dan kuasa peng guna anggaran (KPA). Se lain itu, mereka juga akan be lajar sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah, ke humasan dan protokoler, tata naskah dinas, administrasi ke uangan, dan pemerintahan. “Kita pemkab baru. Untuk menciptakan pemerintahan yang baik, harus banyak belajar,” katanya.

Wabup Arkelas me nambahkan, Pemkab Yulimo memiliki lima distrik atau kecamatan dengan jumlah penduduk 110 ribu jiwa. Saat ini, kekuatan APBD Pemkab Yulimo sebesar Rp 700 miliar. Bupati Anas membeberkan beberapa pengalaman Pem kab Banyuwangi dalam men dongkrak pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang harus dilakukan, kata Bupati Anas, menyiapkan infrastruktur transportasi udara. “Banyuwangi jauh dari pu sat pemerintah. Banyuwangi di apit gunung, hutan, dan laut, jadi sangat jauh dari pusat per tumbuhan ekonomi,” katanya.

Demi mempercepat jarak tem puh, solusinya adalah menyediakan transportasi udara. Dengan transportasi udara, jauh nya jarak itu bisa dilipat. “Sejak transportasi udara dibuka, Banyuwangi mulai mengejar ketertinggalan dari daerah lain,” ungkap. Dalam satu tahun terakhir, kata Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi kerap menjadi jujugan pemerintah daerah ain. Mereka datang untuk studi ban ding dan melihat dari dekat perkembangan Banyuwangi. (radar)