Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemudik Tembus 1,07 Juta

RODA DUA: Pengendara motor dari Bali sudah mulai berdatangan di pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi sejak kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
RODA DUA: Pengendara motor dari Bali sudah mulai berdatangan di pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi sejak kemarin.

KALIPURO- Lonjakan penumpang arus mudik penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, diprediksi meningkat drastis dari tahun lalu. Tahun ini, pe numpang pejalan kaki saja diprediksi menembus angka 1.072.045 orang selama masa Lebaran. Pada angkutan Lebaran 2011 silam, penumpang pejalan kaki yang menggunakan jasa kapal penyeberangan hanya sekitar 1.011.363 orang.

“Yang kita hitung mulai H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri,” ungkap Pemimpin Cabang PT Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto melalui Manager Operasional Saharuddin Koto. Menurut Saharuddin, tidak hanya penumpang pejalan kaki, penumpang kendaraan roda dua (R2) juga diprediksi naik menjadi 159.772 unit. Tahun 2011 lalu, pemudik menggunakan kendaraan R2 mencapai sekitar 150.861 unit.

Sedangkan penumpang ken-daraan roda empat (R4), PT IF Ketapang memprediksi naik menjadi 125.925 unit. Pada mudik tahun lalu, penumpang kendaraan R4 hanya sekitar 118.791 saja. “Semua penum-pang dan jenis kendaraan me-ningkat cukup tajam,” katanya. Jika dibanding dengan penumpang, kapasitas pelabuhan Ketapang sudah tidak layak. Sebab, jumlah penum-pang yang menggunakan jasa pelabuhan sudah di atas angka 1 juta orang.

Sedangkan kapasitas pelabuhan hanya mampu menampung dibawa angka 1 juta. Hanya, penumpang kapal feri tidak terlihat seperti penumpang kapal terbang. “Penumpang penyeberangan tidak terlihat, karena berada dalam mobil dan langsung masuk ke dalam kapal,” tegasnya. Sementara situasi penyebe-rangan di pelabuhan Ketapang mulai menunjukkan kepadatan yang berarti sejak kemarin malam.

Ratusan kendaraan para pemudik sudah memadati area pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pulau Jawa. Kepadatan penumpang arus mudik Lebaran itu, ungkap Saharuddin, terjadi pada malam hari dan pagi hari. Pemudik yang datang pada malam hari, mereka yang berangkat dari Bali seusai melaksanakan salat tarawih. Sementara itu, pemudik yang tiba pada pagi hari, mereka yang lepas dari Bali setelah melakukan makan sahur.

Mereka memilih perjalanan ma-lam hari, untuk menghindari terik matahari. Jauh hari sebelumnya, kata Saharuddin, pihaknya sudah mengimbau calon pemudik tidak pulang bersamaan jelang pelaksanaan Idul Fitri. Seruan itu dilakukan, untuk menghindari antrean panjang di pelabuhan Gilimanuk.

“Kalau mudik lebih awal, jelas akan terhindar dari antrean panjang. Puncak kepadatan arus mudik kita prediksi mulai H-3,” tegas Saharuddin. Sedangkan peningkatan pe-numpang saat ini berkisar antara 25 hingga 30 persen dari tahun sebelumnya. Penin-gkatan penumpang itu, akan terus meroket seiring dengan semakin dekatnya pelaksana-an Lebaran.(radar)