Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penerbangan Bandara Blimbingsari Padat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tDua Maskapai Turki Mendarat

ROGOJAMPI – Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacifi c Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua Bali 5 hingga 7 Oktober 2013 berdampak pada kepadatan aktivitas penerbangan Bandara Blimbingsari. Selama berlangsung KTT APEC, beberapa pesawat sudah inden landing di Bandara Blimbingsari. Hingga kemarin (3/10), sudah dua maskapai penerbangan yang sudah positif akan landing di Bandara Blimbingsari. Dua maskapai itu adalah, Sky Avition dan Pegasus Airlines dari Turki.

Kepala Satker Bandara Blimbingsari Andy Hendrawan Suryaka mengatakan, beberapa hari lalu, pihaknya mendapat kontak dari beberapa maskapai penerbangan. Intinya, mereka pemberitahuan armadanya pesawat akan landing di Bandara Blimbingsari. Yang sudah memberi kepastian baru dua maskapai Sky Avition dan Pegasus Airlines. Sedangkan beberapa maskapai penerbangan lainnya, belum memberikan kepastian untuk landing.

Armada Pegasus Airlines yang akan landing di Bandara Blimbingsari pesawat jenis challenger 604 dengan kapasitas penumpang 12 orang Sedangkan armada lainnya mi lik Pegasus Airlines yang ba kal mendarat adalah pe sa wat jenis Hawker 800 XP ber kapasitas enam penumpang. Armada maskapai pe ner bangan Sky Avition juga ada dua pesawat yang akan landing di Bandara Blimbingsari. Hanya saja, armada Sky Avition be lum memberitahukan jenis pesawatnya yang akan mendarat.

“Kita masih menunggu info lanjutan soal kepastian beberapa pesawat yang akan landing itu,” ungkap Andy. Selama berlangsungnya KTT APEC di Bali, Bandara Ngurah Rai Bali cukup sibuk. Andi mengaku belum mengetahui secara jelas alasan beberapa maskapai memilih Bandara Blimbingsari untuk melandingkan armadanya. Andi menduga, beberapa maskapai penerbangan memilih Bandara Blimbingsari karena faktor biaya parkir murah. Selama berlangsung APEC di Bali, pemerintah sudah menyiapkan beberapa apron bandara sebagai lokasi parkir pesawat pribadi peserta KTT APEC.

Selain Apron Bandara Ngurah Rai, juga disediakan di Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makasar. Semua pesawat peserta KTT APEC bisa landing di Bandara Ngurah Rai, namun tidak semua pesawat bisa parkir nginap karena keterbatasan lokasi. Bandara Blimbingsari dipilih kemungkinan besar karena tarif parkir pesawat cukup murah, hanya Rp 9600 selama 24 jam. Sedangkan bandara lainnya, tarif parkirnya lebih mahal dibandingkan Banyuwangi.

“Besaran tarif parkir pesawat di Bandara Blimbingsari diatur melalui PP 6 tahu 2009,” kata Andi. Sedangkan tarif Bandara lainnya, jelas Andi, ditentukan berdasarkan perhitungan bisnis. Ka rena itu, nilainya akan lebih ma hal ketimbang tarif yang dite tapkan berdasarkan peraturan pe merintah (PP). “Dalam PP itu disebutkan, tarif parkir pesawat yang beratnya di bawah 10 ton sebesar Rp 9600,” tambah Andi. (radar)