Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pengendara Motor Cium Truk Tan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pengendaraBANYUWANGI – Kawasan Simpang Empat Karangente, Banyuwangi, kembali menelan korban jiwa. Kemarin siang (4/12) dua orang yang berboncengan motor terkapar di jalan raya yang berdekatan dengan pos lantas tersebut. Penyebabnya, motor yang dikendarai kakak-beradik asal Desa Sumbersewu, Muncar, itu ”mencium” bagian tengah truk tangki Pertamina.

Benturan keras motor dan truk tangki bernopol P 8636 UX itu mengakibatkan satu orang me ninggal dunia. Korban tewas adalah Hariyati, 45. Saat kejadian, wanita itu duduk di belakang. Dia dibonceng adiknya. Hariyati meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah. Wanita kelahiran 1968 itu banyak mengeluarkan darah. Luka paling parah di bagian pipi sebelah kiri. Beruntung sang adik selamat dari maut.

Demikian juga dengan kondisi motor, tidak mengalami kerusakan berarti. ”Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ujar seorang warga Ayun, yang ikut membantu mengevakuasi Hariyati ke mobil pikap yang mengangkut korban ke rumah sakit. Diperoleh keterangan, petaka yang menimpa Hariyati terjadi pukul 14.00. Siang itu kakak-beradik itu hendak ke Bali. Meski asli Sumbersewu, keduanya lama tinggal di Bali. Perjalanan ke Bali ditempuh dengan mengendarai motor Supra X 125 bernopol DK 3684 HQ.

Kendaraan roda dua itu melaju dari arah selatan. Petaka terjadi ketika perjalanan kedua wanita itu sampai di Simpang Empat, Karangente. Saat melaju itu, di depannya ada truk tangki Pertamina. Kendaraan berat itu belok ke kiri. Saat posisi truk berbelok, motor yang dikendarai korban itu”mencium” bagian tengah truk sebelah kiri. ”Maunya, pengendara motor itu hendak lurus. Padahal, lampu merah sudah menyala,’’ ujar seorang petugas Satlantas Polres Banyuwangi yang berada di lokasi kejadian.

Brakk! Begitu menabrak bodi truk, kedua wanita itu terkapar di jalan raya. Beruntung, keduanya tak sampai dilindas roda truk. Melihat kejadian itu, warga berusaha memberikan pertolongan. Hariyati yang kondisinya parah langsung dibopong ke trotoar jalan. Darah segar mengucur deras dari pipi kiri Hariyati. Korban sempat dibiarkan agak lama di trotoar. Beruntung, di lokasi kejadian ada seorang petugas RSUD Blambangan bernama Ayun.

Dia memerintahkan warga mencegat kendaraan. Akhirnya, berhentilah pikap yang mau mengangkut korban. Saat menaikkan korban ke pikap, warga sempat eker-ekeran. Akhirnya, Ayun dibantu tukang becak mengangkat korban ke atas pikap terbuka. Begitu tubuh korban di bopong ke pikap, dari hidung dan mulutnya mengucur darah segar. ”Kasihan ibu ini (Hariyati, Red).

Dia meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kondisinya sangat memprihatinkan,’’ kata Ayun yang tinggal di Perum Kebalenan Indah itu. Kanitlaka Polres Banyuwangi Ipda Sumono membenarkan ka bar kecelakaan yang me nimpa warga Sumbersewu tesebut. Un tuk kepentingan penyidikan, pi haknya juga memeriksa sopir truk tangki. ”Truk tangki dan korban sama-sama melaju dari arah selatan. Kita masih selidiki penyebab pasti kecelakaan,” kata Sumono. (radar)