Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penumpang KA Diprediksi Menurun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kenaikan tarif jasa Kereta Api (KA) kelas ekonomi sebesar 300 persen sejak 25 April 2013 lalu, ternyata berpengaruh terhadap jumlah penumpang pada hari raya Idul Fitri kali ini. Pemesanan tiket, ternyata menurun drastis dibanding tahun lalu. Sampai pada H-12 kemarin, pemesan tiket untuk KA kelas ekonomi jarak jauh seperti KA Sritanjung jurusan Banyuwangi- Jogjakarta, kursi masihbanyak yang tersedia.

“Musim  Lebaran tahun ini, sepertinya mengalami penurunan pemesanan tiket,” cetus Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IX Jember, Gatut Sutiyatmoko kemarin (28/7). Gatut menolak untuk merinci angka penjualan tiket KA hingga memasuki H-12 kemarin.  Yang jelas, sebut dia, kursi untuk KA pada saat mudikatau balik, masih banyak yang kosong. “Sebelum dan sesudah Lebaran, kursi masih banyak yang tersedia,”  katanya.

Pada masa Lebaran tahun lalu, kata dia, banyak kursi yang sudah habis karena di-booking penumpang jauh sebelum Lebaran. Tapi kali ini, hanya beberapa hari saja yang sudah habis. “Kalau tidak salah, KA Sitanjung pada H+2 tiketnya  sudah habis, kalau hari yang lain masih ada,” ujarnya.Pemesanan tiket KA yang  masih kecil dibanding tahun lalu ini, sebut dia, bukan hanya terjadi pada KA Sritanjung Penumpang KA ekonomi lain seperti KA Pandan Wangi, A Tawang Alun, KA Probo Wangi juga mengalami penurunan.

“KA Mutiara Timur (kelas eksekutif dan bisnis) juga menurun,” katanya. Ditanya penyebab menurunnya pemesanan tiket, Gatut mengaku belum tahu pasti. Hanya, sejak ada penyesuaian tarif jasa KA, terjadi penurunan jumlah penumpang yang cukup signifi kan. “Tapi pada 1 September mendatang, harga tiket akan turun 50 persen,” katanya. Meski terjadi penurunan pemesanan tiket, Gatut menyebut PT KAI akan tetap mengantisipasi terjadinya pelonjakan penumpang.

Di antara antisipasi yang dilakukan, menambah gerbong untuk beberapa jenis KA. “Penambahan gerbong, belum ada putusan, tapi kemungkinan tetap ada,” terangnya. Kemungkinan akan ada penambahan gerbong ini, masih kata dia, terutama untuk sepur jarak jauh seperti KA Sritanjung, dan KA Mutiara Timur. Untuk sepur jarak pendek, kemungkinan besar tidak akan ada penambahan gerbong. “Hanya KA komersial yang ada penambahan gerbong,” sebutnya.

Gatut menyebut, KA Sritanjung dengan jurusan Banyuwangi-Jogjakarta, saat ini membawa Sembilan gerbong. Dari jumlah itu, hanya enam gerbong yang diisi penumpang. “Satu gerbong untuk makan power (genset), satu gerbong untuk aling-aling (bumper), dan satu gerbong khusus untuk barang,” sebutnya. Sedang sepur kelas eksekutif dan bisnis Mutiara Timur, saat ini juga membawa sembilan gerbong.

Dari jumlah gerbong itu, empat gerbong untuk kelas eksekutif, tiga gerbong untuk klas bisnis, satu gerbong dipakai aling-aling, dan satu gerbong makan power. “KA Mutiara Timur ada kemungkinan menambah gerbong pada Lebaran nanti,” katanya. Untuk KA yang kemungkinan tidak akan menambah gerbong adalah KA Probowangi jurusan Probolinggo-Banyuwangi, dan KA Pandanwangi dengan jurusan Jember-Banyuwangi. “Probowangi dan Pandanwangi ini membawa empat gerbong,” sebutnya.

Bagaimana dengan KA Tawang Alun dengan jurusan Banyuwangi-Malang? Gatut menyebut untuk sepur ini kemungkinan tidak akan menambah gerbong. Sebab, jalur untuk jurusan Malang- Banyuwangi melalui tanjakan yang cukup berat. “KA Tawang Alun sepertinya tidak ada penambahan gerbong,” ujarnya. KA Tawang Alun, kata dia, selama ini membawa tujuh gerbong. Dari jumlah itu, lima gerbong disediakan untuk penumpang, satu gerbong untuk makan power, dan satu gerbong lagi untuk aling-aling. “Berisiko kalau KA Tawang Alun ditambah gerbong, jalurnya ada tanjakan,” katanya. (radar)