Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Perampok Sudah Beraksi di Tujuh Kota

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

perampoksudahBANYUWANGI – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol Unggung Cahyono memberikan atensi khusus atas pengungkapan kasus perampokan di Wongsorejo. Kapolda Unggung sengaja datang ke Polres Banyuwangi kemarin (28/1) untuk melihat langsung para tersangka perampokan dua karyawan BRI unit Bajulmati di Dusun Karanganyar, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Senin (27/1) lalu itu.

“Ini pelaku curas (pencurian dengan kekerasan) yang sering beraksi di wilayah Jawa Timur,” ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono di Mapolres Banyuwangi siang kemarin. Kapolda Unggung menyebut, aksi perampokan di Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, itu dilakukan secara terencana oleh delapan pelaku. Dari jumlah itu, empat pelaku berhasil ditangkap.

Empat pelaku lain berhasil kabur dan telah dimasukkan daftar pencarian orang (DPO). “Nama dan identitas tersangka yang kabur sudah kita kantongi,” katanya. Para tersangka yang berhasil diringkus anggotanya itu adalah Ismail, 27, asal Kampung Mengai, Kecamatan Larangbinangun, Kabupaten Lamongan, dan Arifin, 35, warga Desa Kemuning, Kecamatan Teben, Kabupaten Sampang.

Ter sangka lain yang dibekuk adalah Yasit alias Basor, warga Temunggung Wetan, Surabaya, dan Madhari alias Fahri, 31, asal Desa Rosek, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Empat tersangka lain yang masih buron itu berinisial RU, 34, dan TO, 50 (keduanya warga Kampung Jranggon, Kabupaten Sampang), SA, 28, dan RO, 30, asal Nongelek, Kabupaten Sampang.

“Kawanan perampok ini sadis. Mereka beraksi dengan membawa senjata api (senpi) dan sajam (senjata tajam),” tegas Kapolda Unggung. Saat kabur, jelas dia, delapan kawanan perampok itu mengendarai dua mobil. Empat tersangka yang berhasil ditangkap naik mobil Toyota Yaris warna putih bernopol B 1234 KOH. Empat tersangka lain yang berhasil kabur mengendarai To yota Avanza warna hitam.

“Uang hasil perampokan, celurit, dan senpi ada di mobil Yaris,” bebernya. Sambil mengamati senpi milik para tersangka yang di gunakan saat beraksi, kapolda menegaskan bahwa senpi yang dibawa kawanan perampok itu jenis FN dan asli. “Senpi dan amunisi asli. Kita masih melakukan penyelidikan asal senjata itu,” katanya. Menurut Kapolda Unggung, empat tersangka itu tertangkap berkat kerja sama yang baik antara Polres Banyuwangi, Polres Situbondo, dan Polres Bondowoso.

“Para tersangka ber hasil ditangkap hanya tiga jam dari kejadian. Itu prestasi yang luar biasa,” katanya sambil melirik Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf. Dari empat tersangka, Ismail dan Arifin ditangkap di wilayah Polsek Panji, wilayah Polres Situbondo. Yasit dan Fahri diringkus saat kabur ke wilayah Polsek Cermee, wilayah Polres Bondowoso. “Ini kerja sama yang baik antara Polres Ba nyuwangi, Situbondo, dan Bon dowoso,” tuturnya.

Para tersangka yang berhasil diringkus itu, dua di an taranya terlibat langsung pe rampokan dua karyawan BRI unit Bajulmati. Keduanya adalah Fahri dan Yasit. Dalam perampokan itu, Fahri yang memegang senpi jenis FN dan sempat menodongkan kepada Dino Riyanto, 30. Dalam aksi itu, Yasit membawa celurit dan sempat membacok Jemmy Setyawan, 35, hingga mengalami luka bacok di punggung. “Komplotan ini tidak segan melukai korban,” ujarnya.

Dalam ekspose yang di laksanakan di Mapolres Banyuwangi, Kapolda Unggung menyebut, komplotan perampok tersebut sering beraksi di se jumlah kota di Jawa Timur. Berdasar pengakuannya, mereka pernah beraksi di tujuh kota, termasuk di Kabupaten Banyuwangi. “Mereka beraksi di tujuh kota di Jawa Timur,” sebutnya. Tujuh kota yang pernah menjadi sasaran kawanan perampok tersebut, masih kata kapolda, yakni Gresik, Surabaya, Lamongan, Bondowoso, Mojokerto, Probolinggo, dan Banyuwangi.

“Di Gresik beraksi empat kali dan di Bondowoso dua kali. Di Surabaya, Lamongan, Mojokerto, Probolinggo, dan Banyuwangi, masing-masing sekali,” bebernya. Penanganan perkara tersebut, kapolda telah memerintahkan para kapolres yang daerahnya pernah menjadi sasaran para tersangka untuk mengembangkan dan memproses. “Para kapolres (enam polres) telah kita minta ke Banyuwangi untuk pengembangan,” cetusnya.

Kepada para wartawan, kapolda sempat menunjukkan sejumlah barang bukti (BB) yang berhasil disita dari kawanan perampok tersebut. BB yang telah diamankan polisi adalah 38 buah, di antaranya uang Rp 310 juta, senpi lengkap magazin dan dua amunisi, mobil Toyota Yaris bernopol B 1234 KOH, dua buah celurit, jimat, dan 25 batu akik. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi me nyebutkan, komplotan perampok asal Sampang itu dipimpin RU yang buron. Sumber tepercaya di kalangan kepolisian menyebut, RU adalah Rusdi asal Sampang. Karena itu, komplotan sadis itu dikenal dengan nama komplotan Rusdi Sampang. (radar)