Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Perhutani Gerebek Rumah Mubarok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Eks Kades Kandangan Kesandung Kasus Kayu

PESANGGARAN – Mantan Kepala Desa (Kades) Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Mubarok, kesandung kasus illegal logging. Minggu kemarin (12/5) rumahnya digerebek petugas gabungan Perhutani dan apa rat Polsek Pesanggaran. Yang mengejutkan, setelah rumahnya digeledah, ditemukan ratusan tumpukan kayu jati yang diduga tidak disertai dokumen sah. Kayu-kayu tersebut langsung di amankan di tempat penyimpanan kayu (TPK) Gaul, Kecamatan Purwoharjo.

Diperoleh keterangan, penggerebekan pukul 07.00 itu melibatkan 25 petugas Perhutani Banyuwangi Se latan dan tujuh personel Polsek Pesanggaran. Begitu tiba, petugas memang mengetahui bahwa di rumah tersebut ada tumpukan kayu jati yang diduga diambil dari Petak 70 BKPH Sukamade, Perhutani Banyuwangi Selatan,  masuk Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Saat itu juga, petugas minta Mu barok menunjukkan bukti surat kepemilikan tumpukan kayu ja ti tersebut.

“Setelah ditunjukkan, ternyata jenis kayu yang tertera dalam surat tersebut tak sesuai kenyataan,” kata Wakil Administrator Perhutani Banyuwangi Selatan, Ketut Sukantawiyasa, saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Karena isi surat tak sesuai yang dikeluarkan Pemerintah Desa Kandangan, petugas Perhutani Banyuwangi Selatan langsung mengangkut kayu-kayu tersebut. Ratusan batang kayu tersebut dibawa ke TPK Gaul, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.

“Ada sekitar empat ratusan kayu dalam berbagai ukuran. Sekarang sudah kita amankan di TPK Gaul,” jelas Ketut. Ketut menuturkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari temuan Asisten Perhutani Banyuwangi Selatan BKPH Sukamade yang melihat banyak kayu jati yang ditebang dan hilang dalam beberapa hari sebelumnya. Mengetahui hal tersebut, petugas Perhutani langsung melakukan penyelidikan.

Hasilnya, kayu-kayu yang hilang itu diduga kuat berada di rumah Mubarok. “Akhirnya kita datang ke sana dan ternyata memang benar ada tumpukan kayu jati di rumah Mubarok,” tandasnya. Bagaimana pengakuan Mubarok atas temuan kayu tersebut? Menurut Ketut, yang bersangkutan beli kepada warga. “Cuma warga yang mana kita kurang tahu.

Biar polisi yang menindaklanjuti proses hukumnya, karena sudah kita laporkan ke polisi,” kata Ketut. Sementara itu, Mubarok sampai kemarin petang belum bisa dikonfi rmasi. Beberapa kali ponselnya dihubungi, selalu tidak aktif. Wartawan koran ini yang berusaha konfi rmasi via SMS (pesan singkat) pun tak dibalas hingga berita ini ditulis. (radar)