Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Perlu Tempat untuk Relokasi PKL

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

perluGENTENG – Masalah pedagang kaki lima (PKL) menjadi perhatian tersendiri dalam dialog publik “Menata Kota Genteng Lebih Baik” yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Genteng bekerja sama dengan Forum Banyuwangi Radar Genteng. Persoalan PKL itu mencuat karena ada puluhan PKL yang beroperasi siang dan malam di sepanjang trotoar Kota Genteng yang semestinya menjadi tempat pejalan kaki.

Hanya saja, Pemkab Banyuwangi dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja tidak bisa begitu saja menertibkan para PKL, karena hal itu menyangkut urusan perut. “Sebenarnya kami adalah pelaksana kebijakan dan se mestinya trotoar menjadi tempat pejalan kaki dan bersih dari PKL. Tapi ketika kami coba tegas, kalau PKL nggak di relokasi, juga sulit bagi kami,” kata Ripai, Kasi Penyidik Satpol PP Banyuwangi, yang menjadi salah satu narasumber.

Pendapat Ripai itu langsung ditangkap sejumlah nara sumber lain dan para peserta dialog. Ada beberapa alternatif tempat relokasi para PKL di Gen teng. Beberapa tempat ter sebut adalah Lapangan Maron atau di sekitar Ruang Terbuka Hijau, aset dinas pertanian di Jalan KH. Wahid Hasyim, lokasi pengairan, dan di Jalan KH. Wahid Hasyim. Selain beberapa tempat tersebut, bekas terminal lama yang kini dibangun menjadi Pasar Genteng II juga diusulkan menjadi alternatif relokasi PKL.

Se bab, beberapa tahun silam sebenarnya tempat tersebut sudah diusulkan menjadi lokasi PKL. Tetapi, justru di bangun Pasar Genteng II dan kenyataannya tidak efektif. ”Se karang sebenarnya bisa saja pasar itu dibongkar dan di jadikan relokasi PKL,” tandas mantan Kepala Desa Genteng Kulon, Abdus Salam, yang langsung mendapat dukungan perwakilan PKL itu. Pak Dus sapaan akrabnya-berharap beberapa hal yang menjadi bahasan dalam diskusi tersebut, khususnya penataan PKL, bisa ditindaklanjuti Pemerintah Kecamatan Genteng.

“Jangan sampai hanya diskusi-diskusi saja, harus ada tindak lanjutnya,” seru Pak Dus disambut aplaus para puluhan peserta. Selain persoalan PKL, hal lain yang juga mengemuka dalam dialog tersebut ada lah persoalan sampah di Kota Genteng yang sampai sekarang belum ada tempat pembuangan akhir. Terkait hal itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Arif Setiawan berharap warga Kota Genteng ambil bagian dalam menjaga kebersihan. (radar)