Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Permen Dot Negatif Narkotika

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BNN Umumkan Hasil Uji Laborat

BANYUWANGI – Heboh permen dot yang telanjur disita aparat kepolisian mengundang perhatian serius Badan Narkotika Nasional (BNN). Setelah dialukan pengujian di balai laboratorium narkoba BNN bisa disimpulkan bahwa sampel permen tersebut negatif  mengandung narkotika ataupun bahan  psikoaktif lainnya.

Penegasan ini disampaikan Kepala  Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi dalam siaran persnya yang dikirim ke redaksi Jawa Pos Radar  Banyuwangi tadi malam. “Hasilnya  negatif setelah sampelnya diuji di laboratorium. Jadi permen dot sama  sekali tidak mengandung narkotika,’’  tegas Slamet Pribadi dalam siaran persnya.

Dijelaskan Slamet, begitu marak pemberitaaan permen dot mengandung narkoba, BNN langsung turun tangan. Langkah yang dilakukan adalah  mengambil sampel permen  untuk diuji di laboratorium. Menurut Slamet, pemberitaan mengenai permen yang diduga  Narkotika berbentuk dot yang beredar di daerah Surabaya, Banyuwangi dan sekitarnya, begitu marak dan diduga  membahayakan kesehatan anak  sehingga membuat banyak orang tua resah.

Permen yang diketahui diimpor  dari negara tertentu ini menjadi  viral di media sosial karena  dituding mengandung narkoba. “Menyikapi hal tersebut BNN  perlu memberikan klarifikasi  terkait pemberitaan di media,’’ tegas perwira polisi asli Banyuwangi itu.

Diungkapkan, beberapa kasus jenis makanan sering dijadikan modus oleh para sindikat narkotika. Namun biasanya produk-produk tersebut dijual secara illegal dan dengan harga yang tentunya berbeda dari harga pasar. “BNN menghimbau kepada  masyarakat agar tetap waspada  terhadap berbagai modus peredaran gelap narkoba yang semakin beragam,’’ imbaunya.

BNN juga meminta para orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan putra-putrinya. Begitu juga dengan pihak terkait lain,  seperti sekolah, lingkungan RT, lingkungan RW, hingga tokoh  agama, tokoh masyarakat, tokoh  adat, tokoh pemuda untuk dapat  turut membantu mengawasi lingkungan sekitar.

“Dengan pengawasan ketat tersebut bisa terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba,’’ tandasnya. Sementara itu, indikasi adanya kandungan narkotika di permen berbentuk mirip dot yang diperdagangkan kepada anak-anak sekolah masih terus diseli diki  oleh pihak kepolisian.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih  menunggu hasil resmi dari pihak  Balai Besar Pengawas Obat dan  Makanan (BBPOM) terkait apakah  benar ada kandungan narkotika  di dalam serbuk permen dot yang meresahkan warga itu. Kasatnarkoba Polres Banyuwangi  AKP Agung Setya Budi mengaku  sudah mengambil sampel permen dot yang disita oleh pihak Polsek  Banyuwangi, Rabu (8/3), kemarin.

Hingga saat ini pihaknya masih  menunggu hasil resmi uji laboratorium dari pihak BBPOM untuk  memastikan apakah permen  tersebut mengandung narkotika. ”Kita masih menunggu hasil dari  BBPOM,” tegas Agung.  Dia menambahkan, meski  belum ada keputusan resmi apakah permen dot mengandung  narkotika atau tidak, sebagai langkah antisipasi pihaknya meminta kepada orang tua dan guru untuk turut serta mengawasi  anak-anaknya agar tidak dulu  memperbolehkan mengonsumsi permen dot tersebut.

”Jangan dikonsumsi dulu sebelum ada keputusan resmi,” pintanya. Senada dengan Kasatnarkoba, Kapolsek Banyuwangi, AKP Ali  Masduki juga masih menunggu hasil  resmi dari uji laboratorium BBPOM terkait kandungan permen dot yang  meresahkan itu.

Pihaknya meminta  kepada anak-anak agar tidak dulu  mengonsumsi permen tersebut sebelum ada hasil resmi dari BBPOM.  Terkait barang bukti 84 botol  permen dot yang disita dari pengepul, masih tetap disita  sembari menunggu hasil laboratorium. Jika tidak terbukti mengandung narkotika, permen dot tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya.

”Kita masih menunggu uji laboratoriumnya dulu,” jelas Ali Masduki. Peredaran permen mirip dot bayi yang ditengarai mengandung narkoba juga beredar di Banyuwangi. Bahkan, peredaran permen  yang disukai anak-anak itu sudah  berlangsung 10 tahun terakhir. Namun, baru kali ini isu permen  dot itu mengandung narkoba  mencuat.

Di Surabaya beberapa  razia sudah dilakukan. Ratusan permen dot produksi Tiongkok itu  pun sudah diamankan petugas. Agar di Banyuwangi tidak terjadi keresahan, kemarin (8/2) aparat  Polsek Banyuwangi bertindak cepat. Mereka melakukan razia ke beberapa  pedagang yang berjualan di emperan sekolah.

Hasilnya, saat menyisir  pedagang emperan di sekitar SDN  4 Penganjuran, petugas menemukan beberapa botol permen dot  yang ditengarai mengandung  narkoba tersebut. (radar)