Haul KH. Mukhtar Syafaat Abdul Gofur Berlangsung Semarak
TEGALSARI-Haul pendiri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, almarhum KH. Mukhtar Syafaat Abdul Gofur ke-27 berlangsung semarak kemarin.
Acara yang digelar di halaman pesantren itu, juga untuk haul almarhuman Nyai Maryam Syafaat ke- 35, dan Nyai Musyarofah Syafaat ke-19. Ribuan kiai, alumni, santri, wali santri, dan masyarakat umum tambak berjubel di halaman pesantren dan jalanan yang ada di sekitar pesantren.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas terlihat hadir bersama anggota FPKB, Hj NihayatulWafi roh; dan Ketua DPRD Jatim, Halim Iskandar. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan peran pesantren dalam ikut membangun kualitas masyarakat cukup tinggi.
Saat ini pesantren juga bersinergi dan memanfaatkan semua peluang yang telah diciptakan Pemkab Banyuwangi, salah satunya akses internet hingga ke pelosok desa. “Ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pesantren-pesantren untuk meningkatkan pendidikan di Banyuwangi,” katanya.
Ketua DPRD Jawa Timur, Halim Iskandar, menyampaikan kekompakan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam dalam mengelola lembaga pendidikan, pantas dijadikan teladan. Semua capaian itu, tidak lepas dari peran dan perjuangan pendiri, yakni almarhum KH. Mukhtar Syafaat Abdul Gofur.
“Jangan lupa, pesantren bisa seperti ini tidak lepas dari hasil jerih payah beliau almarhum almaghfurllah KH. Muktar Syafaat beserta ibu nyai,” cetusnya. Melalui haul ini, keponakan Mantan Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengajak pada semua jamaah yang hadir untuk meneladani semua perjuangan yang telah diwariskan almaghfurllah KH. Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur.
“Kita harus terus menerus mengingat bagaimana beliau bisa melahirkan pesantren yang luar biasa ini,” katanya. Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, KH. Ahmad Hisyam Syafat, mengatakan dalam waktu dekat di pesantren Darussalam akan hadir Ma’had Aly sebagai lanjutan dari program pendidikan diniyah.
Pembukaan dan kegiatan pendidikan ini akan dilakukan setelah Syawal mendatang. “Ma’had Aly itu lanjutan dari diniyah ulya, tahun ajarannya pada Syawal dengan jurusan fikih,” ungkapnya.
Dalam penjaringan untuk di Ma’had Aly ini, terang dia, harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya lolos tes membaca kitab dan sejumlah tes lainnya. “Idealnya kitab Fathul Muin sama Fathul Qorib,” terangnya.
Untuk pembukaan nanti, Kiai Hisyam menyebut lembaga pendidikan yang baru pertama hadir di Banyuwangi itu hanya menampung 40 peserta. Peserta yang terbatas itu untuk memaksimalkan proses pendidikan dan pengajaran.
“Tujuan dibukanya Ma’had Aly ini menyiapkan ulama-ulama yang sesuai dengan zaman,” katanya. Kiai Hisyam menyebut Pesantren Darussalam juga telah menyiapkan Pesantren Darussalam 2 yang berada di Desa Setail, Kecamatan Genteng.
Di pesantren ini, juga akan mengajarkan pendidikan diniyah dan sekolah kejuruan seperti SMK dengan jurusan rekayasa perangkat lunak (RPl). (radar)