Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Petani Buah Naga Berburu Sertifikat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

petaniBANYUWANGI – Demi meningkatkan daya saing produk hortikultura Banyuwangi, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) mensponsori petani buah naga memiliki sertifikat keamanan pangan. Saat ini, ada dua kelompok kebun buah naga yang mengajukan sertifikat Prima-3 kepada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) Jatim. Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto mengungkapkan, dua kelompok yang mengajukan sertifikat Prima-3 itu adalah Kelompok Tani Sari Agung, Kecamatan Sempu, dan Kelompok Tani Surya Naga, Kecamatan Purwoharjo.

Dua kelompok tani buah naga itu kini sedang berjuang mendapatkan sertifikat Prima-3 dari OKKP-D Jatim. Kalau sudah mengantongi sertifikat Prima-3, maka buah naga produk Banyuwangi bisa masuk pasar domestik dan internasional. Saat ini baru ada satu produk buah naga Banyuwangi yang memiliki sertifikat Prima-3. Menindaklanjuti permohonan sertifikat Prima-3 itu, Kamis (10/10) lalu tim auditor dari OKKP-D melakukan tinjau lapang di kebun buah naga Kelompok Tani Sari Agung dan Kelompok Tani Surya Naga.

Selain memeriksa kelengkapan administrasi, petugas OKKP-D juga melakukan cek lahan untuk memastikan apakah proses produksi buah naga itu telah menerapkan prinsip good agricultural practices (GAP) atau budi daya tanaman yang baik dan benar sebagaimana standard operating procedures (SOP). Auditor juga melakukan peng ambilan sampel buah naga un tuk dilakukan uji kandungan ba han kimia di laboratorium.

Hasil uji laboratorium beserta kelengkapan administrasi itu di bahas pada sidang Komisi Teknis Jatim untuk menentukan layak-tidaknya dua kelompok itu memperoleh sertifikat Prima-3. Jika dinilai layak, maka akan di beri sertifikat Prima-3 dan berhak menggunakan label Prima- 3 di kemasan produknya. Kendati memerlukan beberapa perbaikan segi administrasi, kata Ikrori, hasil audit secara umum tidak menunjukkan adanya penyimpangan berarti. Tim auditor menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dan dedikasi kelompok tani dalam menjaga konsistensi aplikasi prinsip GAP budi daya buah naga.

Jika dua kelompok tani itu berhasil mendapat sertifikat Prima-3, kata Ikrori, pihaknya akan mendorong kelompok tani lain mengajukan sertifikat yang sama. Keberhasilan dua kelompok tani itu menyusul jejak kelompok tani Berkah Naga yang telah memperoleh sertifikat Prima-3 tahun 2010 lalu. “Kualitas pro duk hortikultura unggulan Banyuwangi telah diakui di tingkat nasional,”katanya. (radar)