Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Piala Adipura Akan Diarak Senin Besok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Keberhasilan Banyuwangi meraih Piala Adipura selama dua tahun berturut- turut patut dibanggakan masyarakat Bumi Blambangan. Kerja keras Pemkab Banyuwangi dan kepedulian masyarakat menjaga kebersihan lingkungan berhasil menjungkirbalikkan predikat Banyuwangi sebagai kota terkotor kedua di Jatim pada tahun 2010. Sebab, pada 2013 dan 2014 ini Banyuwangi menjadi kota terbersih dengan meraih Piala Adipura.

Nah, masyarakat Banyuwangi ber kesempatan ikut ambil bagian dalam merayakan keberhasilan Banyuwangi meraih Piala Adipura itu. Piala penghargaan bagi kabupaten/ kota di Indonesia yang berhasil dalam hal kebersihan dan penge lolaan lingkungan perkotaan itu akan di arak keliling kota Banyuwangi Senin besok (9/6). Arak-arakan Piala Adipura tersebut akan start di Pendapa Sabha SwagataBlambangan pukul 13.00.Piala lambang supremasi kota terbersih tersebut akan diarak keliling Kota Penyu dan finis di kantor Pemkab Banyuwangi.  

Sesampai di kantor pemkab, acara dilanjutkan syukuran bersama para pesapon dan pengurus kelompok Dasawisma se-Banyuwangi. “Rencananya Piala Adipura akan diarak keliling kota Banyuwangi Senin mendatang,” ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono. Seperti diberitakan kemarin, tekad keras dan kepedulian masyarakat Banyuwangi menjaga kebersihan lingkungan berbuah manis. Kabupaten ber-tagline Sunrise of Java ini kembali berhasil menyabet Piala Adipura 2014 sebagai daerah terbersih kategori kota sedang.

Penghargaan tersebut diberikan Wapres Boediono kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di istana Wapres, Jakarta, Kamis lalu (5/6). Prestasi Banyuwangi kali ini benarbenar membanggakan. Betapa tidak, hanya berselang empat tahun setelah menyandang predikat kota terkotor ke dua se-Jawa Timur,kabupaten ujung timur Jawa ini bisa meraih penghargaan Adipura selama dua tahun berturut-turut, tepatnya tahun 2013 dan 2014. Pada 2012 Banyu wangi hanya menyabet sertifikat Adipura.  

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, setelah sempat mendapat predikat kota terkotor pada tahun 2010, Banyuwangi terus berbenah. Hasilnya, pada tahun 2012 pembenahan itu mulai menunjukkan hasil positif. Kala itu Banyuwangi mendapat sertifikat Adipura. “Lalu di tahun 2013, penghargaan yang berhasil kita raih meningkat menjadi Piala Adipura. Tahun ini kita berhasil meraih Adipura untuk kali kedua,” ujarnya.

Dikatakan, awal menjabat, Bupati Anas merasa kaget daerah yang dia pimpin menyandang predikat sebagai kota paling kotor kedua se-Jatim. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu pun melakukan konsolidasi untuk berbenah. “Gerakan yang kita lakukan waktu itu, salah satunya gerakan partisipasi rakyat yang secara simbolis kita lakukan dengan cara menyapu jalan secara bersamasama. Spirit yang kita usung, kita harus bareng-bareng berbenah,” kata dia.  

Keberhasilan Banyuwangi mempertahankan Adipura tak luput berkat keterlibatan segenap elemen masyarakat dan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi dalam mengelola lingkungan. Inovasiinovasi yang dimaksud, antara lain program bank sampah, pengolahan sampah, membangun banyak ruang terbuka hijau (RTH), dan apresiasi untuk para petugas kebersihan melalui insentif dan asuransi.

Bupati Anas mengatakan, kebersihan daerah adalah awal perwujudan daerah yang nyaman, sehat, dan layak tinggal. “Kami ingin Banyuwangi nyaman, sehat, dan semua happy. Sudah tiga tahun ini kami fungsikan ruang terbuka hijau (RTH) yang dulu kotor menjadi ruang publik yang bersih. RTH kita perbaiki. Kita beri panggung rakyat untuk berkesenian, lapangan basket, tempat bermain anak, stan kuliner yang teratur, dan fasilitas penunjang lain,” terangnya. (radar)