Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pikap Angkut 300 Liter Pertalite Ludes Terbakar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga menyemprotkan air di atas kobaran api yang membakar pikap milik Hasan Abdullah di Kampung Padangan, Dusun Watugowok, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, kemarin (27-7).

Kobaran Api Menyambar Teras Rumah Warga

SONGGON – Mobil pikap bernomor polisi P 8148 ZN milik M. Hasan Abdullah, 35, warga Kampung  Padangan, Dusun Watugowok, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, habis terbakar kemarin (27/7).

Api yang  membakar mobil, sempat menyambar teras rumah  milik Suyono, 40. Beruntung, tidak ada korban dalam kebakaran itu. Kebakaran mobil pikap itu terjadi sekitar pukul 11.30. Saat itu, pemilik pikap Abdullah pulang dari membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite  di SPBU Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.

Pemilik SPBU Mini itu membawa sekitar 300 liter Pertalite dengan diwadahi satu tong dan tiga jeriken. Dalam perjalanan menuju ke rumahnya, diduga kabel yang ada di bagian aki korslet.

Percikan api dari kabel itu  selanjutnya menyambar BBM yang ada di bak pikap. “Saya baru
belanja BBM di SPBU Alasmalang, semuanya ada 300 liter,” kata M Hasan Abdullah. Api yang membakar jeriken dan tong berisi Pertalite, terus membesar.

Abdullah yang mengendalikan sopir, ternyata tidak mengetahui. Meski warga yang  ada di pinggir jalan memberitahu dengan berteriak keras, pria satu anak itu tetap tidak mengetahui.

“Saya baru tahu setelah merasa panas, begitu menengok ke belakang api berkobar, sudah besar,”  jelasnya. Melihat api sudah membesar,  Abdullah panik dan langsung mengerem mobilnya. Sebelum  kendaraannya berhenti, dia  membuka pintu dan melompat  ke jalan aspal hingga mengalami  luka lecet di tangannya.

“Setelah mengerem, saya cepat-cepat melompat. Saya lihat pikap saya terus jalan,” katanya. Mobil pikap tanpa sopir itu terus berjalan hingga 15 meter. Pikap  itu belok ke kiri dan masuk ke selokan yang ada di pinggir jalan.

“Api terus membesar dan sempat terdengar ada suara ledakan hingga beberapa kali,” terang Musari, 50, salah satu saksi mata.  Kobaran api dari tiga jeriken  dan satu tong berisi Pertalite,  oleh warga disiram menggunakan air.

Upaya warga yang ingin memadamkan api kurang berhasil, api semakin membesar  dan akhirnya menyambar teras rumah Suyono. “Saat itu kabel PLN juga putus karena terbakar,”  terangnya.

Melihat api semakin membesar, warga melakukan pemadamannya menggunakan pasir Upaya  ini  ternyata berhasil, api mulai bisa dijinakkan. “Warga ada yang naik keatap rumah Suyono untuk  memadamkan api,” cetusnya.

Setelah api berhasil dijinakkan, mobil yang sudah hangus itu  dievakuasi dengan ditarik ke pinggir  jalan. Selama proses pemadaman, jalan raya itu ditutup total. “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul  12.30,” ungkapnya.

Meski api yang membakar mobil pikap sudah berhasil dipadamkan, mobil pemadam kebakaran dari Kantor Kecamatan Genteng tiba di lokasi. Warga memaklumi keterlambatan itu karena jaraknya yang jauh.

“Pantes saja terlambat, karena dari Genteng. Kalau bisa  mobil pemadam itu ada di setiap kecamatan,” cetus salah seorang warga di lokasi kejadian. Kapolsek Songgon, AKP Suwato Bari, mengatakan akibat kebakaran itu kerugian yang dialami Abdullah sekitar Rp 25 juta. Sedangkan yang teras rumahnya terbakar, menderita kerugian sekitar Rp 5 juta.

“Kejadian itu diduga kuat karena terjadi korslet di bagian kabel yang mengarah ke aki,” cetusnya. (radar)