Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

PKL Jalan Letjen Sutoyo Membandel

Beberapa pedagang tetap membuka lapak di tepi Jalan Letjen Sutoyo Banyuwangi siang kemarin. Padahal, kawasan tersebut harus steril di siang hari.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Beberapa pedagang tetap membuka lapak di tepi Jalan Letjen Sutoyo Banyuwangi siang kemarin. Padahal, kawasan tersebut harus steril di siang hari.

BANYUWANGI – Pasca penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di trotoar sepanjang Jalan Letjen Sutoyo, Banyuwangi, masih ada beberapa PKL yang nekat menggelar dagangan di lokasi tersebut. PKL tersebut sama sekali tidak membongkar dan merapikan dagangan, serta tetap berjualan di trotoar tersebut.

Kesan kumuh masih tetap terlihat di area jantung kota Banyuwangi itu. Meskipun sudah diberlakukan zona waktu dan hanya diperbolehkan berjualan pada malam hari, namun beberapa PKL masih nekat berjualan pada siang hari.

Kepala bidang penegak peraturan daerah Satpol PP Banyuwangi Joko Sugeng mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala bagian operasi untuk menertibkan paksa PKL yang masih ngotot tersebut. Semua area sepanjang Jalan Letjen Sutoyo harus bersih dan steril. “Tidak ada pengecualian, semua pedagang harus mematuhi zona waktu yang diberlakukan,” ujar Joko.

Joko menambahkan, zona waktu yang diberlakukan saat ini sudah dipatuhi oleh PKL di Jalan Letjen Sutoyo. Jika ada beberapa PKL yang mangkal pada saat siang hari, kata dia, itu perlu ditertibkan. “Kami akan tertibkan PKL yang membandel karena area tersebut adalah jantung kota dan harus steril. Saat ini kami masih fokus dengan penertiban anak punk yang semakin banyak dan meresahkan warga karena sering nongkrong dan ngamen sembarangan,” ungkap Joko.

Di area itu juga masih banyak gerobak milik PKL yang ditaruh sembarangan sehingga menutup trotoar jalan dan mengganggu para pejalan kaki. Pejalan kaki yang menggunakan jalan tersebut khawatir jika berjalan dekat dengan jalan raya akan terserempet kendaraan yang melintas. “Ya, trotoar semakin menyempit. Apalagi kalau yang nongkrong di warung ramai jadi sungkan mau lewat,” tandas Sulastri, 35, warga Banyuwangi.(radar)