Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PMI Banyuwangi Operasi 200 Pasien Katarak

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
(dari kiri) dr. Mufti Anam, Bupati Anas, dan Nyoman Wardana meninjau proses pemeriksaan mata pasien peserta Baksos Peduli Mata di kantor PMI Banyuwangi kemarin.

Juga Beri Layanan Kesehatan 2.000 Orang

BANYUWANGI – Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi kembali menggebrak. Untuk kali kelima sejak beberapa tahun terakhir, organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan tersebut menyelenggarakan bakti sosial “Peduli Mata” di Bumi Blambangan.

Bakti sosial (Baksos) yang dilangsungkan di kantor PMl Banyuwangi, itu berlangsung mulai kemarin (28/7) hingga minggu besok (30/7). Berbagai bentuk layanan kesehatan mata, mulai pemeriksaan, pemberian kacamata, hingga operasi katarak diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat asal seantero kabupaten berjuluk The Sunrise of Java.

Tidak tanggung-tanggung, melalui kegiatan kali ini, sebanyak 2 ribu pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan, dan/atau kaca mata secara cuma-cuma. Selain itu, sebanyak 200 orang yang lain menjalani operasi katarak gratis melalui baksos hasil kerja sama PMI Banyuwangi dan John Fawcett Foundation (JFF) tersebut.

Bupati Abdullah Azwar Anas, Waki Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko, serta sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Bunyuwangi hadir pada acara pembukaan baksos Peduli Mata kali ini.

“Saya mendukung kagiatan PMI untuk terus dilakukan. Bahkan, kalau perlu ke depan PMI melakukan jemput bola ke desa-desa untuk memberikan bantuan kesehatan kepada warga kurang mampu,” ujar Anas.

Wabup Yusuf menambahkan, pihaknya berharap kegiatan baksos Peduli Mata yang telah dilaksanakan sebanyak lima kali tersebut terus diselenggarakan di tahun-tahun mendatang. “Sehingga jumlah warga kurang mampu yang mendapat penanganan kesehatan mata terus meningkat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua PMI Banyuwangi, dr. Mufti Aimah Nurul Anam, menuturkan sebanyak 2.000 warga yang mendapat layanan pemeriksaan. Selain itu juga ada pengobatan, dan pemberian kacamata serta 200 pasien yang menjalani operasi katarak tersebut merupakan warga kurang mampu. Mereka terjaring dari hasil pendataan Puskesmas se-Banyuwangi.

“PMI terus berkoordinasi dengan Puskesmas. Mereka yang mendapat layanan kesehatan mata pada baksos kali ini merupakan warga kurang mampu yang terjaring dari Puskesmas-Puskesmas se-Banyuwangi,” kata dia.

Anam menambahkan, baksos kali ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membantu sesama. Baik di bidang kesehatan maupun berbagai bidang yang lain.

Menurut Anam, ke depan kegiatan serupa akan diselenggarakan lebih masif. Baksos tidak hanya dilangsungkan di tingkat kabupaten, tetapi juga di kecamatan-kecamatan. “PMI juga akan turun ke desa-desa untuk melakukan screening katarak dan lain sebagainya. Yang terindikasi menderita katarak, dikirim ke Banyuwangi untuk dilakukan penanganan medis,” cetusnya.

Project Manager John Fawcett Foundation, Nyoman Wardhana, menambahkan, pihaknya membawa 25 tenaga medis dari Bali untuk memberikan layanan modis kepada pasien. Dokter medis yang dimaksud meliputi empat dokter mata dan para medis.

“Kami juga membawa dua bus dan dua ruang operasi supaya lebih banyak membantu masyarakat Banyuwangi,” pungkasnya. (radar)