Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Proyek Breakwater Didemo Warga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Belasan warga memprotes proyek pembangunan dermaga di sekitar muara Pantai Boom, Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, kemarin. Mereka meminta proyek yang bernilai miliaran rupiah itu dihentikan. Dengan menggelar orasi di sekitar proyek, warga mengusung poster berisi protes pengerjaan proyek yang hanya membuat muara Pantai Boom tersumbat pasir itu.

“Proyek ini tidak melalui perencanaan yang benar,” tuding juru bicara warga, Sudiyono Abbas. Dalam orasinya, pria yang biasa disapa Cak No itu menyebut proyek pem- bangunan breakwatermisterius. Sebab, sampai saat ini tidak diketahui identitas dan program kegiatannya. “Ini seperti proyek siluman, tidak jelas siapa yang mengerjakan,” teriak Cak No. Pihaknya menganggap proyek pembangunan breakwaterdi Pantai Boom itu hanya sia-sia.

Pembangunan yang sudah menghabiskan dana puluhan miliar rupiah itu ternyata belum bisa berfungsi dengan baik. “Malah menyusahkan nelayan, karena muara di Pantai Boom tertutup pasir,” ungkapnya. Meski aksi tersebut hanya diikuti belasan orang, penjagaan yang dilakukan aparat kepolisian cukup ketat. Selain beberapa anggota Polres Banyuwangi berpakaian preman, anggota Polsek Blambangan yang dipimpin Kapolsek AKP I Ketut Redana juga turun tangan.

Untuk memperjelas tuntutan warga, Kapolsek langsung memanggil Romi, pelaksana proyek yang kebe- tulan berada di sekitar muara Pantai Boom. “Yang mengerjakan proyek adalah PT. Gama Loh Jinawi yang beralamat di Kabupaten Sidoarjo. Proyek ini yang punya Pak Mei, dan sekarang ada di Sidoarjo,” cetus Romi yang mengaku warga Surabaya itu.

Romi menyebut, proyek yang dia kerjakan tersebut adalah membuat 400 buah batu cengkih yang akan digunakan sebagai breakwaterdi sekitar muara Pantai Boom. “Saya tidak tahu proyek ini nilainya berapa, yang jelas dananya dari APBN,” ungkapnya. (radar)