Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PSSI Siap Jadi Mediator

Persewangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Persewangi

Terkait Tuntutan Pemain Persewangi kepada Manajemen

BANYUWANGI  – Kondisi Persewangi yang kian tidak menentu menarik perhatian Pengkab PSSI Banyuwangi. Tuntutan pemain terkait sisa gaji, dan persekot kontrak yang belum dibayar, serta sikap angkat tangan manajemen atas persoalan tersebut menjadi fokus perhatian PSSI. Menyikapi hal tersebut, induk sepak bola di Banyuwangi itu berencana melakukan mediasi dengan kedua belah pihak.

Ketua PSSI Banyuwangi, Ahmad Taufik, mengaku prihatin atas kondisi yang menimpa Persewangi saat ini. Anggota DPRD asal PKB itu berencana melakukan mediasi antara klub dengan pemain. “Tujuannya, kita ingin ada solusi atas masalah Persewangi saat ini,” akunya. Disebut Taufik, persoalan Persewangi merupakan masalah bersama. Keberadaannya yang juga merupakan aset Banyuwangi juga harus dicarikan solusi dan jalan keluarnya.

Tertunggaknya gaji pemain dan persekot kontrak serta problem lainnya diharapkan tidak sampai mengganggu tim dalam menjalani sisa kompetisi. Berangkat dari hal itu, Taufik berencana mengundang pemain dan manajemen Persewangi. Diharapkan, lewat pertemuan tersebut, bisa menjadi jembatan bagi tim untuk keluar dari belitan masalah yang membuat Persewangi menjadi kembang kempis. Hanya saja, Taufik masih belum memastikan kapan detail pertemuan itu digelar.

Namun, dia berjanji paling lambat minggu depan pertemuan antara pemain dan manajemen Persewangi bisa segera direalisasikan. Sebab, minggu terakhir bulan ini, Persewangi akan menjalani laga home kontra Persires Bali Devata di Stadion Diponegoro. “Semoga pertemuan itu bisa digelar secepatnya. Kita masih cari waktu yang pas,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Manajer Persewangi Nanang Nur Ahmadi dalam pertemuan dengan KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Rabu (9/5) lalu memilih angkat tangan dengan kondisi Persewangi saat ini. Dalam pertemuan tersebut, Nanang menegaskan tidak bisa memenuhi tuntutan pemain terkait pembayaran gaji dan persekot kontrak.

Tidak bisa dipenuhinya masalah gaji dan kontrak pemain itu disebabkan tidak adanya dana. Sebab, uang yang dijanjikan lewat bantuan forpimda hingga sekarang tidak bisa dicairkan. Padahal, dana itu sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk membayar pemain, tetapi juga membiayai laga away Persewangi di sejumlah kota di Indonesia timur. (radar)