Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PT AP II Data Kebutuhan Bandara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas menerima tim PT Angkasa Pura Il untuk diskusi pengelolaan Bandara Blimbingsari kemarin.

Persiapan Take Over Pengelolaan

BANYUWANGI – Rencana PT Angkasa Pura (AP) II mengelola Bandara Blimbingsari, mulai dikonkretkan. Yang terbaru, tim AP II mengunjungi Bandara Blimbingsari untuk melakukan inventarisasi dan verifikasi aset.

Langkah itu dilakukan untuk mengetahui fasilitas apa saja yang perlu ditambah di bandara yang berlokasi di Desa/Kecamatan Blimbingsari tersebut. Selain melakukan inventarisasi aset bandara, tim AP juga terus melakukan koordinasi dengan Pemkab Banyuwangi dan bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (14/7).

Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi mendukung apa pun keputusan pemerintah pusat terkait pengembangan Bandara Blimbingsari. Selama ini, bandara tersebut dikelola Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kemenhub.

“Bandara sangat bergantung ke pemerintah pusat. Hampir seluruhnya adalah kewenangan pemerintah pusat. Jadi kami dalam posisi mendukung apapun keputusan pemerintah pusat soal pengembangan bandara Banyuwangi ke depan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, Kusiyadi, menambahkan pihak Kemenhub, AP II, dan Pemkab Banyuwangi terus berkoordinasi. Saat ini telah dilakukan inventarisasi fasilitas apa saja yang akan ditambah di bandara.

“Koordinasi dilakukan untuk menyiapkan pola kerja sama dalam pengelolaan bandara,” kata dia. Kusiyadi menambahkan, hasil dari inventarisasi dan verifikasi tersebut akan diserahkan pada Kemenhub.

“Dari laporan itu juga, akan diketahui bagaimana pola kerja sama yang bisa dilakukan dengan Angkasa Pura II,” imbuhnya. Menurut Kusiyadi, strategi pengelolaan Bandara Banyuwangi akan berbeda dengan bandara lainnya.

Konsep green airport yang dicanangkan Banyuwangi menjadi unggulan dalam pola pengembangan bandara. “Pengelolaan Bandara Banyuwangi akan berbeda dengan bandara lainnya. Karena Banyuwangi ini bandaranya sangat spesifik, peran pemerintah daerah juga menonjol. Jadi akan dipikirkan polanya,” cetusnya.

Dia optimistis, dengan sinergi para pihak itu bandara Blimbingsari bisa terus berkembang, bahkan bisa menjadi penyangga utama Bandara Ngurah Rai Bali. “Jadi nanti saling dukung di antara para pemangku kepentingan tersebut. Kami yakin bisa makin pesat kemajuannya ,” kata dia.

Seperti diketahui, Bandara Blimbingsari mulai beroperasi 2010. Selanjutnya, tepatnya sejak 2014 Pemkab Banyuwangi mengembangkan terminal baru menggunakan konsep hijau dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim.

Saat ini, frekuensi penerbangan di bandara tersebut adalah empat kali sehari, yaitu rute Surabaya-Banyuwangi tiga kali perhari dan rute Jakarta-Banyuwangi sekali per hari. Maskapai yang melayani rute ini adalah Garuda Indonesia, Wings Air, dan NAM (radar)