Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PT PBS Siapkan Kapal Cadangan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMENTARA itu, meski Pemkab Banyuwangi belum mengambil keputusan ter kait dua kapal LCT Putri Sri Tanjung dan LCT Putri Sri Tanjung I, tapi direksi PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS) su dah melakukan langkah alternatif. Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memutuskan menyiapkan kapal cadangan jika sewaktu-waktu dua armada kapal itu tidak bisa beroperasi.

Kapal cadangan yang disiapkan PT. PBS bukan di peroleh dari pengadaan kapal baru melainkan hasil sewa. Kapal cadangan pengganti itu sudah diperoleh dan siap dioperasikan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kapal cadangan pengganti itu sampai Banyuwangi. Keputusan mencari kapal cadangan itu dilakukan dalam rangka menyelamatkan perusahaan.

“Jika kapal yang ada tidak bisa beroperasi, masa depan peru sahaan terancam. Untuk menyelamatkan perusahaan, kita putuskan mencari kapal sewaan,” jelas Direktur Utama PT. PBS, Wahyudi, kemarin. Dengan kapal sewaan itu, maka jika sewaktu-waktu kapal yang ada tidak bisa beroperasi, perusahaan masih terselamatkan. Kondisi dua kapal itu cukup mencemaskan kalangan direksi PT. PBS. Dua kapal itu membutuhkan renovasi besar-besaran agar bisa tetap berlayar.

Kapal LCT Putri Sri Tanjung I pada Februari 2014 mendatang sudah harus docking. Namun, direksi PT. PBS tidak mau menunggu sampai Februari untuk mencari kapal cadangan pengganti. “Kita harus bergerak cepat untuk menyelamatkan perusahaan,” katanya. Kondisi kapal LCT Putri Sri Tanjung I cukup memprihatinkan. Selain pelat lunas dan pelat lambung mengalami penyusutan, konstruksi car deck juga mulai keropos. “Beton penyangga car deck sudah waktunya diganti. Mengganti car deck butuh anggaran besar,” jelasnya.

Selain itu, pelat baja ramp door kapal LCT Putri Sri Tanjung I mulai mengalami korosi, sehingga mengancam keselamatan kendaraan yang melintas. Mengganti ramp door tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp 400 juta. Sejatinya, PT. PBS mampu menyiapkan anggaran untuk mengganti ramp door tersebut. Namun, penggantian itu tidak bisa dilakukan karena perangkat lain juga rusak.

Jika ramp door itu diganti, maka beberapa perangkat lain juga harus diganti. Jika perangkat lain diganti, maka anggaran yang dibutuhkan tidak Rp 400 juta lagi, tapi akan membengkak. “Penyangga engsel ramp door juga mulai keropos dan harus di ganti. Perusahaan hanya mampu sewa kapal pengganti, dan tidak memiliki kemampuan melakukan perbaikan besar-be saran,” tambah nya. (radar)