Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Punggung Suporter Liga Pelajar Kena Tusuk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ahmad Aditya, 18, suporter tim SMAN 2 Genteng dirawat petugas medis setelah terjadi kericuhan pada lanjutan pertandingan LPB di lapangan Uniba Kertosari, Banyuwangi, kemarin (5-8)

BANYUWANGI – Insiden kurang menyenangkan antara suporter terjadi di Banyuwangi kemarin (5/8). Kali ini, bukan antara suporter Tim besar seperti Persewangi atau Persebaya, tetapi suporter dari tim sekolah yang sedang bertanding di Liga Pelajar Banyuwangi (LPB).

Akibat insiden itu, salah satu suporter yang masih berstatus siswa, Ahmad Aditya, 18, harus dibawa ke UGD karena menderita luka tusuk di bagian punggung. Kejadian itu bermula saat berlangsung pertandingan LPB antara tim SMA PGRI Cluring melawan tim SMAN 2 Genteng di Lapangan Uniba, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

Di tengah pertandingan tiba-tiba terjadi kericuhan antar pemain dengan suporter. Berdasarkan keterangan dari korban yang disampaikan kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, saat itu pemain dari SMAN 2 Genteng diserang oleh pemain SMA PGRI Cluring dan suporter.

Korban yang saat itu berada di pinggir lapangan, kemudian berinisiatif ikut masuk untuk melerai keributan. Tapi sayangnya, ketika berusaha melerai, Aditya justru menjadi sasaran pengeroyokan. Apalagi saat itu Aditya sedang memegang stik yang digunakannya untuk memukul bass drum.

“Saya malah sempat dicakup sama Satpol PP, tapi sebelumnya saya dipukuli sama suporter lawan. Satpol PP-nya juga mengira saya ikut ribut, jadi sempat kena pukul juga,” ujar pemuda asal Desa Setail itu.

Setelah diamankan, Aditya awalnya tidak menyadari jika ada luka tusuk yang mengenai bagian di dekat tulang belikat. Baru setelah teman-temannya memberi tahu jika bajunya sobek dan berdarah.

Aditya langsung lemas. Tak lama salah satu rekannya yang kebetulan membawa mobil langsung membawanya ke UGD RSUD Blambangan. “Jahitannya ada satu. Kata dokter tidak panjang, tapi lukanya dalam. Kemungkinan kena obeng. karena bentuknya bulat memanjang,” jelas Aditya.

Ucapan itu pun dibenarkan dokter jaga UGD RSUD Blambangan Banyuwangi, dr Finda Ferdiana. Menurut Finda, luka yang diderita Adit tidak parah. Namun, luka itu cukup dalam karena kemungkinan benda yang digunakan untuk menyerang Aditya.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, terdapat beberapa bekas cakaran di area dada Adit. Sedangkan di dekat luka tusuk yang dijahit ada bekas goresan memanjang dari belakang hingga ke bagian dada.

“Kita padahal tidak pernah ada masalah sebelumnya. Tapi tiba-tiba suporter tim lawan menyerang pemain kita. Waktu melihat Adit berdarah, saya sama teman-teman langsung membawanya ke RSUD Blambangan,” kata Zendi Mahardika, salah satu siswa SMAN 2 Genteng.

Sementara itu, pihak panitia dari Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, saat dikonfmnasi tidak menampik jika sempat ada kericuhan di tengah lapangan pada saat kedua tim bertanding. Namun masalah itu sudah dituntaskan oleh pihak keamanan dan Satpol PP yang berada di lapangan.

“Tadi semua pemain yang ikut kerusuhan sudah di kartu merah semua. Suporter yang luka itu hanya tergores, bukan pakai pisau tapi kunci,” ujarnya. (radar)