Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puskesmas Galakkan Poskestren Dukung Anak TOKCer

FOTO BARENG: Kepala Dinkes Hariadji Sugito (dua dari kiri) berkunjung di Poskestren Bahrul Hidayah.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
FOTO BARENG: Kepala Dinkes Hariadji Sugito (dua dari kiri) berkunjung di Poskestren Bahrul Hidayah.

SRONO-Kebijakan nasional di bidang kesehatan mengamanatkan untuk senantiasa meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri. Termasuk mengembangkan kegiatan dengan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah prilaku dari yang tidak sehat menjadi prilaku sehat serta menciptakan lingkungan sehat di rumah dan di berbagai tatanan. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh semua anggota masyarakat, serta diperjuangkan oleh semua pihak, termasuk di pondok pesantren (Ponpes).

Karena keterbatasan tenaga di Puskesmas untuk menggerakkan masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat, maka perlu kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya kader poskestren. Dengan bantuan fasilitator yang ada di Puskesmas dan kader- kader Santi Husada, diharapkan informasi kesehatan dapat cepat merata ke seluruh lapisan masyarakat.

Dalam peningkatan mutu pelayanan di bidang kesehatan, Puskesmas Parijatah Kulon, Kecamatan Srono menerapkan motto “Budayakan Ramah dan Sopan dalam setiap Pelayanan dengan Senyum, Salam, dan Sapa”. Puskesmas yang dipimpin dr. Sulistyowati, Msi itu ingin mengubah paradigma masyarakat, yang menuding pelayanannya tidak berkualitas.

Apalagi, anggapan bahwa petugas puskesmas kurang ramah dan ketus. “Dengan mener- apkan motto tersebut, puskesmas diharapkan memberikan pelayanan sesuai harapan masyarakat,” kata Sulistyowati. Ternyata usaha tersebut tidak sia-sia. Puskesmas Parijatah Kulon mendapatkan penghargaan bupati hingga dua kali, pada tahun 2010 dan 2011. Juara 1 untuk menuju Peningkatan Pelayanan Publik (MP3) sebagai kategori Puskesmas rawat jalan kecil berhasil disabet.

Untuk mendukung program bupati, yaitu Banyuwangi Cerdas melalui program inovasi Dinas Kesehatan, yakni HarGa PAS (Harapan Keluarga Peduli Anak Sejak Dini) dan Anak TOKCer (Anak Tumbuh Optimal Kualitas dan Cerdas), Puskesmas Parijatah Kulon mengadakan sosialisasi ke dusun-dusun. Sosialisasi melibatkan ponpes. “Kami ingin program-program kesehatan ini, tidak hanya diketahui oleh kader.

Tetapi juga masyarakat luas, santri ponpes, terutama para ibu yang mempunyai balita, sehingga tidak terjadi lost gen- eration atau kehilangan generasi masa depan,” harap Sulistyowati. Berbagai kegiatan yang melibatkan poskestren dilakukan dengan cara pelatihan kader poskestren atau Santri Husada. Selain itu, pendataan keluarga sadar gizi (Kadarzi) oleh Santri Husada, serta penyuluhan terus-menerus dan berkesinambungan.

Dengan begitu terjadi perubahan pengetahuan dan prilaku dari tidak tahu menjadi sadar gizi. “Dengan begitu, keluarga akan mengerti bagaimana berprilaku sadar gizi. Dengan Kadarzi, anak akan menjadi tumbuh optimal berkualitas dan cerdas (Anak TOKCer), dan mendukung program Banyuwangi Cerdas,” paparnya. Dinas Kesehatan menghendaki program Anak TOKCer tidak hanya milik masyarakat umum.

Tetapi juga milik para ponpes. “Yang mana bisa dibentuk Santri Husada, yang da pat membantu petugas kesehatan untuk ter jun ke masyarakat,” kata H. Hariadji Sugito, SKM, MM, Kepala Dinas Kesehatan saat meres mikan poskestren di Ponpes Bah rul Hidayah, asuhan KH. Ali Mak ki, belum lama ini. Sulistyowati menambahkan, setiap minggu pihaknya rutin melakukan pembinaan ke sejumlah ponpes di wilayahnya.

Kunjungan dilakukan untuk penyuluhan, pemantauan kesehatan lingkungan maupun pengobatan santri dan masyarakat. “Kejadian penyakit kulit, ISPA, demam berdarah maupun penyakit lain akibat lingkungan dapat dikurangi dengan menggerakkan Santri Husada ini,” ungkapnya. Gus Makki, panggilan akrab pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah berharap, poskestren itu  dapat menjaga kesehatan para santri. Ke depan, poskestren tidak hanya melayani santri, guru, dan pengurus ponpes. “Tetapi, masyarakat di sekitar ponpes juga dapat menikmati pelayanan di poskestren,” harap Gus Makki. (radar)