Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puskesmas Sempu Raih Penghargaan Terbaik Se-Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

puskesmasTekan Kematian Ibu Hamil, Bentuk Laskar Sakina

PUSKESMAS Sempu menjadi wakil Banyuwangi dalam mengikuti penilaian Puskemas di Jawa Timur. Puskemas itu menjadi wakil Kota Gandrung setelah menjadi yang terbaik selama dua tahun terakhir, mulai tahun 2012 hingga 2013. Setiap daerah memiliki satu wakil dalam penilaian puskemas terbaik tingkat provinsi itu. Sebanyak 38 kabupaten kota se-Jawa Timur bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Anugerah penghargaan itu diterima Kepala Puskemas Sempu, Hadi Kusairi, Rabu lalu (3/7). Hal itu berdasarkan kesimpulan akhir tim seleksi Jawa Timur. Sebelum menjadi juara, Puskemas Sempu masuk nominasi lima besar.Empat daerah yang menjadi pesaing antara lain, Puskesmas Peterongan, Jombang; Puskemas Sumber Asih, Probolinggo; Puskesmas Kedundung, Mojokerto dan Puskemas Simo Mulyo, Surabaya.  

Jika menilik sisi insfrastruktur, Puskesmas Sempu paling kecil jika dibandingkan dengan empat nominator yang lain yang megah. Meski begitu, Puskesmas Sempu memiliki program-program inovatif yang dahsyat dan tidak dimiliki puskesmas lainSalah satunya dengan mencetus dan menggalakkan program Stop Angka Kematian Ibu dan Anak (Sakina). Program ini terbukti ampuh. Sebab, dengan program tersebut angka kematian dapat dicegah.

Bahkan, sejak program itu digulirkan, kawasan Sempu tidak pernah terjadi kasus kematian yang menimpa ibu dan anak saat proses persalinan. Gagasan itu memang dilatarbelakangi dengan angka kematian yang menimpa ibu dan anak di kawasan Sempu cukup tinggi saat proses persalinan. Misalnya, pada tahun 2013 lalu, frekuensi yang meninggal dunia mencapai 12 yang terdiri dari 9 anak dan 3 ibu. Menyikapi problem itu, maka dibentuklah program Sakina, tepatnya 27 Januari 2014 lalu.  

Program ini memiliki puluhan personel yang disebut dengan Laskar Sakina. Yang menarik, anggota laskar Sakina tersebut tersebar di bawah daerah Puskesmas Sempu yang terdiri tiga desa yaitu Sempu, Tegal Alum, dan Jambewangi. Laskar Sakina melakukan pendataan di lapangan terhadap kesehatan ibu, terutama terhadap ibu hamil yang memiliki risiko tinggi. Misalnya, memiliki penyakit darah tinggi, usia ibu di bawah usia 20 tahun dan di atas usia 35 tahun. Laskar Sakina bergerak, jumlah ibu yang memiliki resiko tinggi ternyata cukup banyak.

Terhitung sejak Januari hingga Juli tahun 2014 ini, ada 95 ibu yang memiliki risiko tinggi. Sebanyak 22 orang di antaranya sudah melahirkan dengan selamat berkat dengan pendampingan Laskar Sakina. Perlu diketahui, Laskar Sakina itu melibatkan masyarakat luas. Laskar Sakina terdiri dari 23 anggota dari tiga desa. Ketua Laskar Sakina diemban ketua PKK Kecamatan Sempu yang dibantu tiga wakil masing-masing ketua PKK di Desa Sempu, Jembewangi dan Tegalarum. 

Sejauh ini, Laskar Sakina memberikan pendampingan kepada ibu yang memiliki resiko tinggi. Dengan pendampingan itu setidaknya bisa memprediksi waktu melahirkan. Sebab itulah, Laskar Sakina bisa sigap dalam menangani ibu yang melahirkan dengan selamat dari ancaman kematian. Baru-baru ini, ada ibu hamil dengan tubuh mungil. Ibu satu ini tinggal di kawasan hutan pinus daerah Seling, Desa Jambewangi. Namun, berkat Laskar Sakina, ibu dan anak tersebut selamat dari resiko kematian saat proses persalinan.

Terobosan lain yang membuat Puskesmas Sempu mendapatkan nilai plus adalah program Jihad Melawan HIV/AIDS (Jimad). Program ini adalah sosialisasi terhadap masyarakat tentang penyebaran HIV/AIDS. Jimad memiliki petugas yang disebut dengan Duta Jimad. Sejauh ini, Duta Jimad ikut berperan dalam penutupan lokalisasi Klopoan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Duta Jimad menjadi pilar utama dalam memandikan jenazah ODHA. Kepala Puskesmas Sempu Hadi Kusairi mengungkapkan, jika prestasi itu diraih berkat kerja sama semua elemen masyarakat. 

Menurut dia, predikat itu tidak akan tercapai jika tidak didasari dengan niat sungguh-sungguh. ‘’Penghargaan ini semoga bisa terus meningkatkan kerja kita bersama-sama,’’ ujarnya. Dia menjelaskan, jika segala program yang digagas itu tanpa dipungut biaya alias gratis. Misalnya, pendampingan terhadap ibu hamil yang berisiko tinggi. ‘’Puskesmas itu bertugas untuk pelayanan prima,’’ kata Hadi. Tim juri Jawa Timur memberikan penilaian positif terkait dengan program inovatif Puskesmas Sempu.

Seperti dengan pembentukan Laskar Sakina yang berhasil menekan angka kematian terhadap ibu dan anak yang memiliki risiko tinggi. ‘’Capaian-capaian ituyang dianggap paling sukses jika dibandingkan dengan yang lain,’’ bebernya. Terkait prestasi itu, Puskesmas Sempu akan mendapatkan bantuan ambulans khusus jenazah dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Saat ini gedung juga sedang direhap,‘’Ini juga dalam rangka untuk menjaga asa berprestasi di tingkat nasional,’’ tandas Hadi. (radar)