Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ramai-Ramai Cabut Berkas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Penerimaan-peserta-didik-baru-(PPDB)-Jalur-Mandiri

BANYUWANGI – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur mandiri kemarin (15/6) resmi berakhir. Nama-nama siswa yang  kemungkinan besar diterima sekolah sudah dapat dilihat di website PPDB. Pada hari terakhir  kemarin banyak siswa yang memanfaatkan  waktu untuk mendaftar di sekolah lain.

Hari terakhir pendaftaran sempat diprediksi akan berlangsung ramai. Tetapi, di lapangan, jumlah siswa yang mendaftar justru jauh lebih sedikit daripada hari kedua. Hal itu rupanya karena banyak wali murid yang sudah mengetahui peringkat anaknya di website.

“Saya sudah rekap sendiri, ternyata poinnya tidak nutut kalau dipaksakan di sekolah yang diinginkan  anak saya. Rumahnya juga berbeda kecamatan dengan sekolah  tujuan,” ujar Sofyan, salah satu  wali murid. Di SMPN 1 Banyuwangi pukul 10.00 para pendaftar sudah tampak  sepi.

Padahal, panitia menyediakan waktu hingga pukul 12.00 bagi para siswa yang ingin mendaftarkan diri. “Mungkin  sudah melihat poinnya di website. Jadi, hari ini memang tidak terlalu ramai. Memang sebagian besar  yang mendaftar adalah siswa   yang memiliki prestasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten,” ujar Samsuddin Ali, kepala   SMPN 1 Banyuwangi.

Suasana yang sama tampak di SMKN 1 Glagah. Para pendaftar  yang datang ke sekolah teknik itu sudah tak terlihat lagi sejak pukul 10.30. Bahkan, panitia sudah mulai meringkas berkas yang ada. Hanya  satu-dua siswa yang tampak tergesa-gesa mendaftar karena  pendaftaran segera ditutup.

Waka Kurikulum SMKN 1 Glagah, Suparman, mengatakan pada  hari terakhir pendaftaran jumlah peserta memang tidak terlalu banyak seperti hari sebelumnya. Sebab, rata-rata para peserta sudah bisa menghitung skor. Mereka yang sudah melihat kecilnya  peluang, lebih memilih bertanya tentang jurusan dan tata cara pendaftaran PPDB jalur reguler.

“Kalau di sekolah kita yang  paling banyak mendaftar berdomisili  dekat, berprestasi, terakhir  dari gakin. Hasilnya sudah  bisa dibuka di internet secara  transparan. Jadi, yang sudah pasti tidak masuk ada yang pindah  pendaftaran, ada juga yang  menunggu PPDB reguler,” jelas Suparman.

Operator PPDB Kabupaten   Banyuwangi, Misbahus Surur,  menambahkan pada hari terakhir tren sebagian pendaftar adalah mencabut dan memindah berkas. Mereka yang merasa masih memungkinkan pindah sekolah, akan sesegera mungkin pindah  pendaftaran. Dengan perhitungan  masih bisa berpeluang diterima di sekolah lain melalui jalur  mandiri.

“Yang melalui saya baru tiga siswa. Mereka pindah setelah dipastikan keluar dari urutan jatah PPDB mandiri yang di  sedia kan sekolah. Kuotanya sedikit, cuma sepuluh persen,”  jelas Misbah.  Sementara itu, seluruh sekolah pada hari ini (16/6) akan melakukan pengolahan data siswa  sebelum menentukan siswa yang   diterima pada esok hari.

Pengolahan data itu juga bermaksud  menentukan beberapa siswa  yang memiliki skor sama.  Para siswa berskor sama di ambang batas bawah kuota yang  diterima tersebut nanti akan dipertimbangkan kembali berdasar beberapa faktor.

Berdasar Perbup No 21 Tahun 2016 yang diutamakan adalah yang berprestasi dan memiliki piagam. Kemudian, melihat domisili siswa dan terakhir kondisi sosial. Jika ke tiga faktor tersebut masih sama, maka akan dipilih siswa  yang lebih cepat melakukan  pendaftaran.

“Di beberapa sekolah mungkin ada yang memi liki poin sama, jadi mereka akan diuji petik lagi oleh sekolah. Tetapi, cukup melalui dokumennya saja,” ujar Kasi SMP dan SMA Dispendik Banyuwangi, Sutikno. (radar)