Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Raperda APBD 2014 Disahkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

anggannIrigasi Tersier Jadi Prioritas Pembangunan Tahun Depan

BANYUWANGI – Hubungan eksekutif dan legislatif di Banyuwangi tampaknya tengah be rada di puncak keharmonisan. Setidaknya, itu terbukti dari penyelesaian pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD 2014. Bayangkan, hanya dalam tempo sepekan pasca penyampaian nota keuangan APBD 2014 oleh bupati Senin lalu (9/12), legislatif langsung menyetujui APBD 2014 dengan suara bulat Jumat malam (13/12).

Fenomena tersebut seolah berbalik 180 derajat di bandingkan pembahasan APBD 2013 lalu. Kala itu, pembahasan APBD antara eksekutif dan legislatif berlangsung alot. Rencana pembangunan gedung baru kantor Pemkab Banyuwangi senilai Rp 35 miliar menjadi kendala utama yang mengakibatkan silang pendapat eksekutif dan legislatif. Bahkan, per setujuan raperda APBD 2013 akhirnya harus dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak (voting).

Pasalnya, beberapa fraksi DPRD tetap ngotot tidak menerima rencana proyek pembangunan kantor pemkab tersebut. Sebaliknya, pembahasan APBD 2014 jauh lebih “kondusif”. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi mulai paripurna penyampaian nota keuangan oleh bupati yang di lakukan Senin (9/12), paripurna pandangan umum (PU) fraksi-fraksi DPRD pada Selasa (10/12), paripurna jawaban bu pati atas PU fraksi, hingga paripurna pengambilan keputusan atas rancangan APBD 2014, berjalan mulus.

Sementara itu, komposisi APBD 2014 yang terdiri atas pen dapatan, belanja, dan pembiayaan daerah sebagai berikut. Pos pendapatan daerah diproyeksi mencapai Rp 1,98 triliun. Rinciannya, penda patan asli daerah (PAD) sebesar Rp 208,90 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 1,38 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 395,18 miliar. Pos belanja daerah di proyeksi mencapai Rp 2,13 triliun, sedangkan pembiayaan daerah diproyeksi diterima senilai Rp 149,99 miliar.

Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna pengambilan keputusan DPRD atas RAPBD 2014, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar, termasuk pelayanan kesehatan, menjadi salah satu prioritas pembangunan di tahun 2014. Dikatakan, di tahun 2014 pemkab bertekad tidak ada puskesmas yang tidak la yak. Melalui APBD, juga akan dilakukan pemenuhan ambulans di sejumlah puskesmas di Banyuwangi.

Menurut Anas, rehab rumah sakit (RS) milik Pemkab Banyuwangi, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, juga menjadi prioritas yang akan dituntaskan. “Alhamdulillah, dengan gedung yang kita rehab dan city scan yang beroperasi, sekarang mulai ada dokter spesialis yang masuk,” ujarnya. Selain itu, di tahun 2014 Pemkab Banyuwangi juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur pedesaan, diantaranya pembangunan jalan desa.

“Target perbaikan jalan desa di tahun 2014 mencapai 300 Kilo meter (Km) dengan anggaran sekitar Rp 100 miliar,” kata Bupati Anas. Pembangunan sektor pertanian tak luput dari bidikan prioritas pembangunan tahun depan. Anggaran pembangunan irigasi, terutama irigasi tersier dalam APBD 2014 cukup besar, yakni Rp 40 miliar. Di sektor pendidikan yang juga menjadi prioritas pembangunan 2014, imbuh Anas, diharapkan tidak ada lagi SD yang tidak layak.

Perpustakaan di setiap sekolah juga harus berjalan. Bahkan, anggaran pen didikan selama 2014 direncanakan meningkat sekitar sepuluh persen dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 974 miliar. “Jumlah anggaran pendidikan di tahun 2013, termasuk dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), mencapai Rp 974 miliar. Tahun 2014 mendatang, setidaknya terjadi peningkatan sebesar se puluh persen setelah ditotal dengan PAK 2014,” pungkasnya. (radar)