Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Rayakan HUT RI Ke-71, Warga Setail Bikin Replika Kapal dari Sampah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Replika-kapal-karya-warga-Dusun-Curahtangi,-Desa-Setail,-Kecamatan-Genteng,-Banyuwangi,-kemarin

GENTENG – Cara yang dilakukan warga Dusun Curah Ketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, untuk memeriahkan HUT  Kemerdekaan  RI ke-71 ini cukup kreatif. Mereka membuat replika kapal berukuran besar di pinggir jalan raya.

Bentuk kapal yang menyerupai kapal Pinisi Nusantara dan dilengkapi layar dari kain merah dan putih itu menarik perhatian warga yang melintas. “Setiap tahun kami membuat pernik-pernik Agustusan,” cetus Joko Sumiyadi, 47, salah satu inisiator pembuatan replika kapal.

Untuk membuat replika kapal itu, Joko menyebut bersama warga di kampungnya telah menyiapkan sebulan sebelum Agustus. “Sejak  Juli sudah kita rumuskan bentuk  apa yang mau dipakai,” katanya. Hasil rembuk dengan warga itu, terang dia, disepakati membuat replika kapal.

Pembuatan kapal itu memiliki filosofi masyarakat sedang berada di dalam perahu  kehidupan dan mencari jati diri. “Kita ini sedang berlayar mencari inti kehidupan,” jelasnya. Di samping itu, jelas dia, hiasan berupa wajah butokolo yang dibuat dari pelepah pohon kelapa adalah  simbol sebuah tantangan yang harus  dilalui warga ketika berlayar mencari  arti hidup sesungguhnya.

“Meski ada rintangan, kita tetap maju bersama Merah Putih,” ungkapnya. Yang menarik, bahan yang digunakan warga untuk membuat kapal itu bukan dari bahan baru. Tetapi, terbuat dari limbah kain  dekorasi dan bahan lain, seperti bambu.

“Ini kain bekas potongan dekorasi yang dipakai, sama bambu yang banyak berserakan di belakang rumah,” terangnya. Untuk pembuatan replika kapal itu, warga melakukan secara bersama-sama. Mujiono, 30, salah satu warga menuturkan mereka membuat kapal itu secara bergantian di sela-sela waktu kerja.

“Gantian, Mas. Kalau ke sawah ya ke sawah, setelah itu ke sini,” jelasnya. Dana yang digunakan membuat kapal tersebut hasil swadaya satu rukun warga (RW). Pembuatan perahu itu juga untuk menandai  kegiatan Agustusan warga. “Nanti  akan ada lomba-lomba. Semua  kita pusatkan di sekitar kapal ini,” terangnya. (radar)