Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Rektor Terima Piala Bergilir Dari PBSI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

rektorBANYUWANGI – Rektor Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) Drs. H. Teguh Sumarno berhasil menyabet piala bergilir bulutangkis dalam rangkaian acara Dies Natalis Uniba ke-6. Dalam pertandingan final yang digelar pada Rabu malam (5/6) di lapangan bulutangkis Uniba Kertosari, Teguh berhasil menyisihkan lawan-lawannya. Meski begitu, Teguh kerap menerima serangan smash mematikan dari lawanlawannya.

Namun, berkat pengalamannya berlatih, dia mampu menepis forehand yang diarahkan kepadanya. “Pak rektor memang tiada tandingannya, meski penampilannya kalem, tetapi driver servenya tidak mampu dihadang lawan,” kata Murdiyanto, dekan FKIP Uniba. Ketua panitia Dies Natalis Uniba ke-6, Supono, M.Pd mengatakan, pertandingan bulutangkis ini merupakan rangkaian acara Dies Natalis. Bulutangkis yang digelar sejak tanggal 3 Juni itu diikuti seluruh karyawan, dosen, dan mahasiswa Uniba.

Meski digelar untuk kalangan internal, namun pertandingan ini digelar sangat fair. Dijelaskan Supono, selain bulutangkis rangkaian kegiatan lainnya adalah sepak bola, futsal, voly, tenis meja, tonis, catur. Untuk seni ada musik keroncong, pop. Ada pula lomba qiroah dan tartil. “Rencananya pertengahan Juni ini ada kejuaraan umum bulutangkis dengan kategori kelompok umur dan veteran dengan peserta se-eks Karisedenan,” jelas Supono.

Rektor Uniba Teguh Sumarno menambahkan, Dies Natalis ke-6 ini merupakan pertanda jika Uniba semakin mantap untuk menatap ke depan visi-misinya. Peringatan tersebut dirayakan dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan pengharapan akan makin bertambahnya kedewasaan. “Keberadaan Uniba menjadi bukti masih memiliki daya tarik di tengah persaingan yang makin ketat di antara perguruan-perguruan tinggi,’’ kata Teguh.

Uniba juga menghadapi tantangan berat karena di era keterbukaan informasi seperti sekarang, banyak perguruan tinggi lain yang mampu mengejar ketertinggalan dari sisi usia dengan memanfaatkan strategi pemasaran untuk membangun pencitraan dan reputasi dirinya. ”Uniba harus bisa berinovasi, mengubah aturan main yang membelenggu kreativitas civitas akademika,” jelasnya. (radar)