Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Rendra Darma Kusuma, Pilot Asal Banyuwangi Spesialis Jet Pejabat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

punyaPunya Dua Lisensi, Langganan JK dan ARB

Rendra Darma Kusuma, 38, bisa menginspirasi pemuda Banyuwangi yang ingin menjadi penerbang. Pria asal Desa Pengatigan, Kecamatan  Rogojampi, itu bukan sekadar pilot biasa. Kemampuannyamenerbangkan burung besi membuatnya dipercaya menerbangkan pesawat jet spesialis pengangkut pejabat penting.

LEBARAN menjadi momentum ber kumpul dan bersilaturahmi dengan kerabat dan keluarga. Namun, hal itu seolah menjadi sesuatu yang lang ka bagi Rendra Darma Kusuma. Ke sempatan merayakan Lebaran  dengan khusyuk, praktis hanya bisadi lakukan setelah mengajukan cuti.  Maklum, pekerjaan yang dilakoni ba pak tiga anak itu lumayan menyita waktu. Dengan kemampuan khusus dan pengalaman yang dimiliki, tidak jarang dia harus berlebaran di atas pesawat.

Bagi pria kelahiran Ba nyuwangi 31 Januari 1975 itu, se mua kesibukan tersebut menjadi kon sekuensi atas pekerjaannya sebagai pilot. Beruntung, hari raya kali ini dia bisa istirahat sejenak. Rendra bisa mu dik ke kampung halaman di Rogojampi Kesempatan langka itu tentu saja tidak disia-siakan. Selain bersilaturahmi de ngan keluarga, dia juga menyempatkan berkumpul dengan teman sekolah dan kawan ber mainnya dulu.

Cuti kerja yang diajukannya untuk rehat ter bang sementara, membuatnya memiliki ke sempatan merayakan Lebaran lebih le luasa. Biasanya saat Lebaran, Rendra me rayakannya di angkasa. “Kalau nggak uti, mana bisa Lebaran. Biasanya Lebaran  ker jaan malah menumpuk,” bebernya. Meninggalkan keluarga dan hari raya demi tugas menjadi hal lumrah baginya. Itu diyakini alumnus SMAN 1 Giri, Banyuwangi, itu sebagai bentuk profesionalitas dan to talitas dalam pekerjaan serta bentuk tang gung jawab.

Dukungan penuh sang istri dan anak-anak membuatnya nyaman men jalankan tugas. Menjadi pilot pesawat carter memang memiliki perbedaan dengan penerbangan komersial. Perbedaan mencolok terdapat pada jadwal dan jam kerja yang harus di lakoni. Di penerbangan komersial, jad wal tugas dan terbang sudah tersusun de ngan rapi. Hal itu tentu mempermudah pe ngaturan kegiatan di luar jam kerja, mi salnya berkumpul dengan keluarga atau ke giatan lain.

Sebagai pengemudi pesawat pribadi atau car ter, Rendra harus selalu siap. Bukan mustahil panggilan on call baru diterima dua hingga empat jam sebelum take off . “Jadi, harus benar-benar siap dan stand by untuk terbang ke mana pun,” ujarnya. Totalitas yang ditunjukkan Rendra cukup beralasan. Karena dia merupakan pengemudi pesawat carter dan memiliki sebutankhusus sebagai pilot spesialis pe jabat. Beberapa pejabat penting negeri ini pernah mendapat service suami Dila Sep tiana itu.

Di antara nama-nama yang pernah di bawanya terbang adalah Jusuf Kalla (JK) dan Abu Rizal Bakrie (ARB). Selain fi gur ter sebut, Rendra juga menjadi langganan ka langan pejabat kementerian. Bahkan, dia pernah mendapat kehormatan khusus me nerbangkan 150 orang paling kaya di In donesia. Tidak ada perasaan kikuk dan waswas saat terbang bersama penumpang very important person (VIP) tersebut. Baginya, pro fesionalitas menjadi kunci dalam menerbangkan pesawat dengan aman dan nyaman.

Bangga sekaligus rasa senang tetap mun cul karena bisa melayani penerbangan sejumlah penumpang penting. Sampai saat ini, tidak pernah ada masalah berarti yang dihadapinya saat menerbangkan burung besi. Beberapa pe ngala man yang dialaminya di darat dan udara, men jadi spirit dan pembelajaran agar bisa mem berikan layanan sebaik mungkin. “Kejadian khusus tidak ada. Semua lancar dan aman terkendali,” katanya. Selain pandai mengendalikan pesawat, Rendra juga menduduki posisi penting di perusahaan tempatnya bekerja.

Dia menjabat sebagai chief pilot di Pegasus Air Service dan salah satu komisaris Ceojetset yang merupakan sebuah perusahaan aviasi di Indonesia. Selain itu, dia juga memiliki dual  license (dua lisensi) Indonesia dan Ame rika. Lisensi Directorate General Civil Aviation(DGCA) dan TPL FAA (Th e Highest Pilot License Citation XLs). Lisensi tersebut cukup pres  isius bagi Rendra sebagai seorang pilot. Apalagi, pilot Indonesia yang punya lisensi TPL FAA jumlahnya kurang dari seratus orang. (radar)

Kata kunci yang digunakan :