Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ribuan Turis Serbu Pantai Plengkung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sejumlah-turis-membawa-papan-selancar-menuju-pantai-ke-G-Land-untuk-bermain-surfi-ng.

TEGLADLIMO – Tingginya ombak Pantai Plengkung atau lebih di kenal dengan nama G-Land mengundang daya tarik tersendiri bari peselancar asal mancanegara. Pada bulan-bulan seperti sekarang, G-Land yang berada  di kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) memang menjadi jujugan para surfer kelas dunia untuk bermain ombak.

Tiap tahun, TNAP mencatat ada sekitar seribu lebih turis yang datang hanya sekadar menikmati ombak Pantai Plengkung yang terkenal terbaik nomor dua di seluruh dunia tersebut. Koordinator Urusan Perlindungan  Hutan dan Kebakaran TNAP, Sucipto mengatakan, ada sekitar 26 turis dari  negara berbeda yang selalu langganan  datang ke Pantai Plengkung untuk sekadar melakukan surfing.

Di antaranya adalah turis dari Australia, Brazil, Amerika dan negara lainnya.  Dalam kurun waktu sepuluh bulan dalam setahun jumlah turis yang datang  bisa mencapai seribu orang ke Pantai Plengkung. ”Berarti kalau setahun bisa mencapai seribu turis lebih yang datang,” jelas Sucipto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Dia menambahkan, jumlah turis mancanegara yang datang ke Pantai Plengkung membeludak memang pada bulan-bulan tertentu saja. Sebab, tidak setiap bulan ombak yang digunakan turis  mancanegara untuk surfing selalu bagus. Pada bulan Juni-Juli merupakan bulan bagus digunakan  untuk surfing, karena ombak pada   bulan itu sedang bagus dan besar.

”Bulan ini sudah mulai ramai. Mereka selalu memenuhi tiga home stay yang ada di sini,” tambahnya. Meski pada bulan Mei ini ombak masih belum begitu sempurna, namun turis mancanegara yang datang ke Pantai Plengkung sudah bisa dikatakan banyak jumlahnya.

Pada bulan ini saja ada sekitar 80 turis mancanegara yang datang. Banyaknya turis mancanegara yang datang ini juga karena pengelola home stay juga memberikan padhang ulanan,  yakni sebuah pertunjukan gandrung   untuk disuguhkan kepada para turis mancanegara pada malam hari.

”Saat ini ombak lumayan bagus mencapai 7 feet atau sekitar dua meter tingginya. Kearifan lokal pertunjukan gandrung  juga menjadi daya tarik turis,” timpal Nanang, Pengendali Ekosistem  Hutan TNAP. Sementara itu, karena banyaknya turis mancanegara yang datang ke Pantai Plengkung membuat pihak Imigrasi Jember perlu melakukan pengawasan kepada mereka.

Hari Sabtu lalu (21/5), Imigrasi Jember juga melakukan sosialisasi dan pengawasan di sana. Sayang,  dalam sosialisasi dan pengawasan kemarin pihak imigrasi tidak menemukan turis mancanegara yang bermasalah. Dalam kesempatan itu, pihak Imigrasi Jember akhirnya hanya memberikan sosialisasi kepada seluruh turis dan pengelola home stay yang ada di sana.

Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan  dan Penindakan Imigrasi  (Wasdakim) Kelas II Jember,  Joko Widodo mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Pantai Plengkung karena sebelumnya ada informasi bahwa banyak  kapal-kapal dari Australia langsung  datang ke Pantai Plengkung  dengan membawa banyak  turis mancanegara.

Namun, dalam pengawasan yang dilakukan hari Sabtu lalu, kapal-kapal yang dimaksud sudah tidak dijumpai. ”Meski begitu,  kami terus lakukan pengawasan. Kita juga segera bentuk tim pengawas turis khusus di Banyuwangi,” tegas pria yang akrab disapa Jokowi ini. (radar)