Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rumah Cakades yang Menang Dilempari Batu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kisruh Pilkades di Desa Kalipait

TEGALDLIMO – Pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar secara masal di Banyuwangi diwarnai insiden perusakan. Seperti yang terjadi di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Rumah salah satu calon kepala desa (cakades), Puput Hendri Atmojo, dirusak pendukung kandidat lain. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, aksi perusakan tersebut terjadi jelang magrib Rabu lalu (4/9). Awalnya, cakades lain Bonadi beserta pendukung menyaksikan rekapitulasi akhir di lapangan desa setempat.

Namun, Bonadi pamit pulang lebih awal. Pada saat itu, perolehan suara yang dikantongi Bonadi kalah jauh dari rivalnya. Saat pulang Bonadi bersama puluhan pendukungnya mengendarai sepeda motor. Puluhan kendaraan sepeda motor tersebut melintas di depan rumah Puput. Entah karena apa, tibatiba terjadi pelemparan batu yang mengarah kepada rumah Puput. Akibatnya, kaca jendela di rumah tersebut pecah.

Pada saat kejadian itu, di rumah Puput ada beberapa orang. Kontan saja, mendapatkan aksi serangan batu, sejumlah warga kaget. Mereka pun keluar rumah untuk mengetahui siapa yang tengah bertindak tak terpuji itu. Sejurus kemudian, para pendukung tersebut melarikan diri. Pasca aksi anarkis itu, situasi desa setempat memanas. Aparat pun langsung diterjunkan ke tempat kejadian perkara untuk meredam aksi warga agar tidak meluber.

Satuan Brimob dari Polda Jatim yang sebelumnya bersiaga di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar langsung bergeser di desa tersebut. Hingga larut malam, satuan pengamanan dengan menggunakan senjata laras panjang tersebut mampu meredam emosi masyarakat. Pasca kejadian, kedua kubu dipanggil Muspika untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mengingat, aksi perusakan tersebut sudah menjadi tanggung jawab bagi para kandidat. Hasil pertemuan itu, kedua kubu sepakat untuk memilih jalan damai.

Dengan demikian, aksi serupa diharapkan tidak terulang lagi. Camat Tegaldlimo Ahmad Laini belum bisa dikonfi rmasi. Dia tidak mengangkat ponsel saat ditelepon wartawan koran ini kemarin. Hanya saja, pada Rabu malam dia sempat mengatakan sedang menyelesaikan masalah. ‘’Saya masih di kantor, ini ada sedikit masalah,” kata Laini. Kanitreskrim Polsek Tegaldlimo Aiptu Yaman tidak bisa berkata banyak saat dimintai tanggapan mengenai kisruh tersebut. Saat itu dirinya sedang bertugas mengawal pilkades di desa lain. ‘’Saya nggak di TKP, Mas,” kata Yaman kepada koran ini. (radar)

Kata kunci yang digunakan :