Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Satu Bulan Habiskan 4.000 Straw

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

sa[ilarisAktivitas Kawin Suntik Meningkat

BANYUWANGI – Demi meningkatkan pelayanan kesehatan hewan secara maksimal, Dinas Peternakan akan menambah pusat kesehatan hewan (puskeswan) di beberapa kecamatan. Rencananya, dua puskeswan baru itu akan dibangun di Kecamatan Kalipuro dan Muncar. Kepala Dinas Peternakan Heru Santoso mengatakan, penambahan puskeswan itu merupakan langkah pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak di Banyuwangi.

Dengan dibangunnya dua puskeswan itu, maka jumlah puskeswan akan bertambah menjadi 11 unit dari sebelumnya yang hanya 9 unit. “Dua puskeswan yang akan dibangun tahun ini merupakan target RPJMD,” ujar Heru. Heru berharap para peternak unggas, domba, sapi perah, sapi potong, dan hewan piaraan lain memanfaatkan puskeswan tersebut agar kualitas hewan semakin bagus. “Kualitas kesehatan hewan harus semakin bagus hingga memiliki nilai ekonomi tinggi,” jelas Heru. 

Selain itu, penambahan puskeswan itu demi mencegah penyakit menular yang berpotensi menjangkiti hewan ternak. Banyuwangi memiliki basis peternakan yang berpotensi besar menjadi media penyebaran penyakit hewan yang menjalar secara cepat. Heru mengungkapkan, puskeswan baru itu akan dilengkapi dokter hewan dan perawat yang siap melayani warga pemilik hewan dan ternak yang membutuhkan perawatan.

Petugas puskeswan tersebut akan menjalin komunikasi baik dengan para peternak. Selain pelayanan kesehatan, puskeswan itu juga dilengkapi layanan inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik dan pemeriksaan pelayanan kebuntingan. Beberapa tahun belakangan dua layanan tersebut sangat diminati para peternak. “Hampir setiap hari ada kegiatan IB di puskeswan kita,” jelasnya. 

Jika dirata-rata, setiap bulan masyarakat Banyuwangi menghabiskan 3.500 hingga 4.000 straw. Hasil kegiatan IB itu mencapai 3.500 ekor. Antusias masyarakat terhadap puskeswan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan populasi hewan. “Semakin mengoptimalkan manfaat, maka populasi yang kita inginkan akan mudah tercapai,” tambah Heru.(radar)