Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Selamatan, Larung Kepala Kambing

DONATUR ASING: Hugh Brown di depan sesaji dan kepala kambing yang siap dilarung ke danau kawah Ijen.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DONATUR ASING: Hugh Brown di depansesaji dan kepala kambing yang siap dilarung ke danau kawah Ijen.
DONATUR ASING: Hugh Brown di depan
sesaji dan kepala kambing yang siap dilarung ke danau kawah Ijen.

UPACARA selamatan digelar di Kawah Gunung Ijen pada Sabtu pagi (15/12) lalu. Kepala kambing dilarung di danau kawah sebagai bentuk pengorbanan. Sedangkan sesaji ditaruh di titik-titik tertentu sebagai bentuk persembahan. Sesaji yang dipersembahkan itu terdiri dari jenang empat macam, yakni terbuat dari ketan hitam, merah, putih, dan kuning. Selain kepala kambing, disiapkan juga sate daging kambing dan hati kambing.

Perlengkapan sesaji itu sudah disiapkan dalam tampah sejak malam Jumat legi (14/12). Sebelumnya juga diadakan istighotsah dengan mengundang ustad dari Kecamatan Licin untuk memimpin acara ritual secara Islami tersebut. Juru kunci atau sesepuh Gunung Ijen Suharsono mengakui bahwa selamatan itu bertujuan untuk meminta perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan.

Sebab, sebelumnya sering terjadi kecelakaan yang menimpa penambang belerang, seperti terkena semburan gas beracun. Bahkan ada korban yang jatuh. Selain itu juga sering terjadi bencana, seperti tanah longsor di lereng kawah menuju lokasi penambangan. “Ritual ini sesuai petunjuk orang tua dan sudah urun-temurun. Selamatan ini bertujuan mohon selamat,” terang pria yang mengaku sudah 37 tahun menjadi pengawas tambang tersebut.

Kata pria 58 tahun asal Licin tersebut, selain seekor kambing yang dibelikan perusahaan pertambangan, satu ekor lagi dibelikan seorang donatur asal Australia. Dia bernama Hugh Brown, yang berprofesi sebagai fotografer. Pria bule itu sengaja datang kembali ke Ijen untuk ikut merayakan upacara adat tersebut. Saat ini, dia tengah menulis buku tentang Gunung Ijen. “Saya sangat suka berada di Gunung Ijen dan ini kunjungan kedua kalinya,” katanya dalam bahasa Inggris. (radar)