Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Selat Bali Sepi Ikan, Puluhan Ribu Nelayan Terancam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Pangan (DPP) Banyuwangi, jumlah nelayan hingga tahun 2018 ini mencapai 25.650 orang. Dari 25.650 nelayan itu, sebagian besar menangkap ikan di laut Selat Bali.

Mereka tinggal di beberapa lokasi pantai sepanjang garis pantai Banyuwangi yang mencapai 175,8 kilometer. Karena itu, saat laut Selat Bali sepi tangkapan ikan, maka puluhan ribu nelayan itu terancam.

Aktivitas nelayan yang biasa mereka lakukan secara turun-temurun, tidak bisa dilakukan karena tidak ada lagi yang bisa diburu.

“Dari 25.650 nelayan itu, operasinya menggunakan 6.500 unit kapal. Kapal nelayan itu dibagikan dua jenis, kapal dengan berat 0 hingga 10 gross tonnage (GT) jumlah ada sekitar 6.150 unit, sedangkan kapal dengan berat di atas 10 GT ada sekitar 350 unit,” ungkap Kepala DPP Hary Cahyo.

Untuk mempertahankan eksistensi ribuan nelayan itu, Pemkab Banyuwangi melakukan pendampingan terhadap beberapa kelompok usaha bersama (KUB) dengan cara diversifikasi usaha melalui optimalisasi pemanfaatan pengelolaan potensi lokal. Diversifikasi usaha nelayan itu melalui program Gerakan Masyarakat Pangan Lestari (Gema Pamili) menuju ekowisata.

Selain itu, nelayan didorong peduli lingkungan dan ekosistem laut dengan membangun fish apartemen atau rumah ikan, terumbu karang buatan, konservasi pohon mangrove, dan keramba jaring apung. Tujuannya agar populasi ikan di Selat Bali terus berkembang dengan baik dan ikan tidak lari dari Selat Bali.