SEMENTARA itu, sesaat setelah kejadian, Papi Juan langsung melaporkan ke polisi pukul 03.00, Senin (20/4) kemarin. Polisi yang mendapat laporan segera melakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi menemukan indikasi keterlibatan orang dalam. Itu berdasar kosongnya pos yang seharusnya dijaga Bayu. Pecatan Marinir itu tidak ada di tempat. Bayu pun diburu. Usaha tersebut membuahkan hasil.
Tetapi, bukan dia yang kali pertama ditangkap. Imam Brekele yang berhasil diamankan lebih dulu. Dia ditangkap di rumah istrinya di sempu. Di rumah tersebut polisi berhasil mendapati dua senjata milik Papi. Senjata itu disimpan di dalam kolam lele di samping rumahnya. Setelah itu, polisi berhasil melacak keberadaan Bayu. Dia berhasil ditangkap tidak lama setelah temannya itu tertangkap. Awalnya dia mengelak menunjukkan tempat penyembunyian senjata.
Setelah didesak, akhirnya dia mengaku senjata itu direndam di kolam lele,” imbuh atief. Sejauh ini polisi masih memburu rekan pelaku. Diduga sementara motif curat yang menimpa Papi itu murni perampokan dan pencurian. Hanya saja fokus pencuri adalah senjata api milik korban. Informasi yang diperoleh koran ini, tiga pelaku yang kabur tercatat sebagai warga Jogjakarta dan Solo. Mereka berkomplot dengan Bayu cs untuk menguasai senpi milik Papi Juan.(radar)
