Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Semburan Abu Raung Meninggi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Gunung Raung kembali menggeliat. Setelah aktivitasnya menurun, semburan abu vulkanik mulai meninggi tiga hari terakhir. Aktivitas vulkanik itu berpotensi mengganggu penerbangan di sejumlah bandara di Jawa Timur dan Bali.

Data yang diperoleh di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi,  Senin pagi kemarin (20/7) Gunung Raung tertutup kabut tebal. Selain itu, asap kelabu tebal dengan ketinggian mencapai 1.500 meter condong ke arah timur laut.

“Pada malam hari masih terlihat kilatan cahaya api,” cetus Bambang Santoso, salah seorang petugas PPGA Raung. Hasil rekaman seismograf, terang Bambang, gempa tremor masih terekam fluktuatif, yakni tremor terus-menerus dengan amplitudo 5-32 milimeter dengan dominan 25 milimeter.

Pada Jumat (17/7) data PPGA Raung tercatat asap kelabu dengan intensitas tebal sempat mencapai ketinggian 2.000 meter dan condong ke arah barat dan barat laut. “Sekarang ini ketinggian asap masih berada pada kisaran 1.000-  1.500 meter,” katanya.

Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lereng  gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, daun sejumlah pohon mindi mulai menguning. “Itu bukan dampak abu vulkanik, tapi karakter tanamannya,” dalih Kepala Bagian Umum Kebun Bayu Kidul, Suharyoso, saat dihubungi via telepon seluler kemarin.

Daun pohon mindi yang menguning itu mencapai ratusan pohon. Bahkan, pohon yang berada di lereng gunung itu dari kejauhan sangat  jelas terlihat menguning. “Siklusnya setiap musim kemarau selalu  begitu; gugur dan bersemi kembali saat musim hujan,” terang Suharyoso.

Abu vulkanik Raung, jelas dia, masih belum berpengaruh terhadap tanaman yang berada di wilayah Kebun Bayu Kidul dengan luas sekitar 4.000 hektare tersebut. Namun, pada kondisi tertentu abu vulkanik Raung sangat berdampak pada tanaman sayur-sayuran, seperti selada, kangkung, lobak, dan kubis. “Biasanya daunnya menguning dan rusak,” ungkapnya. (radar)